“Kristus Hadir dalam Sabda-Nya”

10Tidak sedikit pastor atau imam yang homilinya ditunggu-tunggu oleh umat. Mereka itu para imam yang sungguh mempersiapkan homili dengan amat bagus. 

Homilinya dikembangkan berdasarkan sabda Tuhan dari bacaan Kitab Suci hari itu, diberi pengantar dan contoh-contoh yang konkret dan mengena di hati umat. Sebaliknya umat merasa sedih dan kecewa ketika imamnya dalam homili lebih banyak memarahi daripada menyampaikan perkataan yang menyejukkan dan meneguhkan iman.

Homili sangat penting dalam Misa Kudus. Tetapi homili sendiri bukan yang terpenting dari Misa Kudus. Homili lebih mau mengaktualisasikan dan menkonkretkan Sabda Tuhan dalam hidup kita sekarang ini dan di sini. 

Namun dalam Liturgi Sabda, puncak perayaannya terjadi justru saat Injil diwartakan dan dibacakan. Saat Injil dibacakan itu, Kristus sendiri sedang bersabda kepada umat-Nya. Itulah sebabnya Gereja mengajarkan bahwa “Kristus hadir dalam Sabda-Nya, sebab Ia sendiri bersabda bila Kitab Suci dibacakan dalam Gereja” (SC 7). Ajaran ini kembali ditegaskan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) no. 1088. 

Mengingat agung dan luhurnya kehadiran Tuhan dalam Sabda-Nya, Instruksi Redemptionis Sacramentum menegaskan, “Tidak juga diperkenankan meniadakan ataupun menggantikan bacaan-bacaan Kitab Suci yang sudah ditetapkan, atas inisiatif sendiri, apalagi “mengganti bacaan dan Mazmur Tanggapan yang berisi sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Kitab Suci” (RS 62).

Semoga Sabda Tuhan mampu menyapa, menyentuh, dan akhirnya mengubah hidup kita menjadi orang Kristiani yang berbuah dan menjadi berkat bagi sesama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”