Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Dihukum tanpa bersalah

Gambar
RD. Paulus Tongli Hari Minggu Biasa ke XXVI Inspirasi Bacaan dari : Lukas 16: 19-31 Bayangkanlah kisah ini. Seseorang meninggal dan tiba di hadapan kursi pengadilan Allah. Hakim Ilahi membuka buku kehidupan dan tidak menemukan nama orang itu di dalamnya. Maka ia memaklumkan kepada orang itu bahwa tempatnya ada di neraka. Orang itu keberatan, “Tetapi apa yang sudah saya lakukan? Saya tidak melakukan sesuatu!” “Persis itu sebabnya”, jawab Allah, “itulah sebabnya engkau harus ke neraka.” Orang itu bisa seperti orang kaya dalam perumpamaan hari ini.  Perumpamaan tentang orang kaya dan Lasarus telah menimbulkan pertanyaan mengapa orang kaya itu harus masuk neraka. Tidak diceriterakan bahwa ia mendapatkan kekayaannya dengan cara yang jahat. Juga tidak diceriterakan bahwa ia penyebab kemiskinan dan penderitaan Lasarus. Tidak diceriterakan bahwa ia telah melakukan kejahatan. Yang diungkapkan adalah bahwa Lasarus mengemis kepadanya dan ia menolak untuk membantu Lasarus. Semua yan

Mei dan Oktober sebagai bulan Maria

Gambar
Secara tradisi, Gereja Katolik mendedikasikan bulan- bulan tertentu untuk devosi tertentu. Bulan Mei yang sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negara- negara empat musim mengalami musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru. Hawa sendiri artinya adalah ibu dari semua yang hidup, “mother of all the living” (Kej 3:20). Devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria diperkenalkan sejak akhir abad ke 13. Namun praktek ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an, dan baru kemudian menyebar ke seluruh Gereja. Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus d

Pesta Para Malaekat Pelindung

Gambar
Gereja percaya bahwa Tuhan  Allah memberikan kepada setiap orang beriman seorang malaekat pelindung. Kepercayaan akan perlindungan malaekat sebagai utusan Allah sudah ada semenjak Perjanjian lama. Bacaan pertama dalam Misa Kudus hari ini menunjukkan bahwa Tuhan memberikan malaekatNya sebagai pelindung dan penasehat bangsa Yahudi: "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaekat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. . . "(Kel 23:22 dst). Bangsa Yahudi harus selalu mendengarkan dia agar bisa selamat. Dalam Injil, Yesus mengatakan: "Ingatlah, janganlah menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaekat mereka di sorga yang selalu memandang wajah BapakKu yang di sorga" (Mat 18: 10). Setiap kita mempunyai seorang malaekat pelindung. Ia bertugas melindungi, membimbing dari mempersembahkan doa dan karya-karya kita kepada Allah. Kita harus selalu menghorm

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Gambar
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”. Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”. “Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi.  “Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.” Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Kekristenan itu adalah sebuah mitos. Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?” “Tentu saja,” jawab si Profesor . Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?” “P

Tata Perayaan Ekaristi 2005

Gambar
1. PROSESI : PERARAKAN MASUK a. Saat : Imam dan Pelayan dari sakristi menuju altar, “pada Hari Raya” masuk dari tengah/depan bagian Altar dan (diiringi dengan Nyanyian Pembuka) Sikap tubuh Umat : Berdiri Sikap tubuh Umat (apabila tanpa tempat berlutut di Aula) juga untuk Koor : Berdiri Sikap tubuh Putra Altar/Putri Gereja dan Prodiakon : Berarak, B...erdiri b. Saat : Setiba Imam dan Pelayan di depan altar Sikap tubuh Umat : Membungkuk, Berdiri Sikap tubuh Umat (apabila tanpa tempat berlutut di Aula) juga untuk Koor :  Membungkuk, Berdiri Sikap tubuh Putra Altar/Putri Gereja dan Prodiakon : Membungkuk, Berdiri 2. PROSESI : TANDA SALIB & SALAM Sikap tubuh Umat : Berdiri, Tanda Salib Sikap tubuh Umat (apabila tanpa tempat berlutut di Aula) juga untuk Koor :  Berdiri, Tanda Salib Sikap tubuh Putra Altar/Putri Gereja dan Prodiakon : Berdiri, Tanda Salib 3. PROSESI : PENGANTAR Sikap tubuh Umat : Berdiri. Sikap tubuh Umat (apabila tanpa tempat berl

Find and See

Gambar
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak. - Amsal 13:20 Pelikan adalah burung penangkap ikan yang ulung. Tetapi di kota Monterey, California hal seperti ini tidak terjadi. Di kota ini, burung-burung pelikan tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan ikan, karena banyak sekali pabrik-pabrik pengalengan ikan. Selama bertahun-tahun mereka berpesta dengan ikan-ikan yang berserakan. Tetapi hal yang menakutkan terjadi ketika ikan di sepanjang pesisir mulai habis, dan pabrik-pabrik pengalengan mulai tutup, burung-burung tersebut mengalami kesulitan. Karena sudah bertahun-tahun tidak menangkap ikan, mereka menjadi gemuk dan malas. Ikan-ikan yang dulu mereka dapatkan dengan mudah sudah tidak ada, sehingga satu persatu dari mereka mulai sekarat dan mati. Para pencinta lingkungan hidup berusaha keras untuk menyelamatkan mereka. Berbagai cara dicoba untuk mencegah populasi burung ini agar tidak punah. Sampai suatu saat terpikirkan oleh mereka untuk mengimport burung-burung pelik

Merencanakan Masa Depan

Gambar
RD. Paulus Tongli Hari Minggu Biasa ke XXV Inspirasi Bacaan dari : Lukas 16: 1 - 13 Saudara-i terkasih, kekuatiran akan masa depan merupakan kekuatiran setiap orang. Tentang kekuatiran inilah yang dibicarakan oleh injil hari ini. “Apa yang hendak kulakukan?” demikian tanya bendahara itu dengan tidak berdaya. Tampaknya baginya tidak banyak pilihan: pekerjaan yang halal tetapi jujur tidaklah mungkin dilakukannya. Sedangkan untuk mengemis ia malu.  Di dalam situasi seperti ini ia merencanakan suatu tindakan tidak jujur lainnya atas harta milik tuannya, yang pada saat itu masih ada di dalam kuasanya. Tindakan tidak jujur yang lain baginya dapat menjadi jalan keluar dari situasi yang mendesak itu. Ia memanggil orang-orang yang berutang kepada tuannya, mencoret sebagian kewajiban yang harus mereka bayar, dan mengurangi secara drastis kewajiban para kreditur itu. Dengan tindakan itu ia berharap agar mereka karena rasa terima kasih mereka, mereka mau membuka pintu rumah mereka unt

KELUARGA SEBAGAI SARANA MENUJU KESUCIAN (Ef 5:21-6:4)

Gambar
BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2013 :  KELUARGA BERSEKUTU DALAM SABDA REFLEKSI MINGGU KE 4 Nasihat Paulus agar istri tunduk kepada suami sepertinya tidak relevan bahkan bertentangan dengan gagasan kesetaraan yang didengung-dengungkan dewasa ini dan oleh Paulus sendiri dalam Gal. 3:28. Namun, bila disimak lebih dalam, kesamaan dan kesetaraan yang diwartakan oleh Paulus dalam Gal. 3:28 tidak bermaksud menyangkal perbedaan gender, etnis, maupun sosial, melainkan menekankan kesatuan dan kesamaan orang Yahudi dan non-Yahudi di hadapan Allah. Semuanya memperoleh pembenaran dan keanggotaan yang penuh dalam umat Allah melalui iman akan Kristus. Kesatuan dan kesamaan keluhuran kita dalam Kristus tidak menghapus perbedaan. Sebaliknya perbedaan perlu untuk saling melengkapi (1Kor. 12:12-28). Bila kita baca teks Ef. 5:2-10:32 secara keseluruhan, tentu tidak sulit menerima perintah "tunduk" kepada suami, karena konteksnya suami mengasihi istri. Selain itu, suami juga harus mere

Santo Sergius dari Radonezh, Abbas

Gambar
Sergius atau Sergij lahir di Rostov, Rusia pada tahun 1315 dari sebuah keluarga petani sederhana. Di kalangan rakyat Rusia, Sergij dikenal luas karena kesucian hidupnya. Ia hidup bertapa di sebuah hutan rimba di luar kota Moskwa.  Banyak orang datang kepadanya untuk menjadi muridnya. Karena banyak muridnya, ia akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah biara pertapaan dekat kota Zagorsk.  Biara itu dinamakannya Biara Tritunggal Mahakudus; sampai kini biara itu tetap menarik perhatian banyak peziarah, walaupun mereka diolok-olok oleh kaum komunis Soviet. Seperti St. Bernardus di Eropa Barat, demikian juga Sergij sering dimintai nasehat dan pendapatnya oleh para pembesar Gereja dan negara.  Karena kesalehan hidup dan kejujurannya, Sergij beberapa kali ditawari jabatan Uskup atau Patriark Moskwa, namun ia selalu menolak tawaran itu karena lebih suka hidup menyendiri bersama rekan-rekannya di hutan rimba.  Demikian juga seperti St. Fransiskus Asisi, Sergij juga di