Carilah Sekolah Katolik

Bicara mengenai pendidikan, sekolah mana yang akan Anda pilih untuk anak-anak Anda? Apakah Anda masih memilih sekolah Katolik? 

Saya memperhatikan bahwa ada umat Katolik yang mengajak anak-anaknya meninggalkan sekolah Katolik dan pindah ke sekolah lain dengan berbagai alasan. Salah satunya, jarak sekolah tersebut lebih dekat dengan rumah. Atau, sekolah tersebut lebih bermutu dan berstatus internasional. Ada juga yang memilih sekolah negeri agar anaknya memiliki pergaulan lebih luas. Selain itu, ada orang takut dengan biaya sekolah Katolik yang dianggap mahal.

Apakah umat Katolik harus menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Katolik? Memang tidak ada keharusan, apalagi hukum. Pernah seorang suster berpesan ke adiknya agar semua keponakannya disekolahkan di sekolah Katolik. Seorang ibu memilih sekolah yang ada susternya, karena suster sering mengajak anak-anak ke kapel untuk berdoa. Bapak yang lain mencari sekolah Katolik yang ada pastornya, karena ingin kekatolikan anaknya kuat. Keluarga lain mencari sekolah Katolik berasrama agar pendidikan nilai dan karakter kekatolikan anaknya kuat.

Apa pun pilihan Anda, saya kira yang paling penting adalah pertimbangan apakah kita sebagai orangtua bisa mendidik anak-anak secara Katolik. Sekolah Katolik seharusnya jadi prioritas untuk umat Katolik. Selain memberikan pelajaran agama yang juga disediakan sekolah lain, namun sekolah Katolik memberikan suasana Katolik. Suasana itu ada dalam doa secara Katolik, Misa, rekoleksi, retret, novena, perayaan orang kudus, dan berbagai kegiatan keagamaan Katolik yang kental. Kehadiran pastor, suster, bruder, dan para guru Katolik juga jadi tokoh teladan yang penting bagi murid-murid. Sekolah dengan guru-guru Katolik senior yang kental kekatolikannya akan memberi bekal kekatolikan yang luar biasa.

Meskipun sekolah Katolik sedikit jauh jaraknya, mengapa orangtua tidak bisa sedikit berkorban berangkat lebih pagi. Paroki Purwakarta, misalnya, membantu uang transportasi agar anak-anak Katolik bisa bersekolah di sekolah Katolik, meskipun jauh dari rumah mereka. Mengenai biaya, ada banyak sekolah Katolik menyediakan beasiswa. Ada banyak paroki membantu uang sekolah. Berjuanglah mencari dana termasuk dana orangtua asuh untuk anak-anak kita, kalau kita kurang mampu secara ekonomi. Mengenai mutu, bukankah sekolah Katolik juga pada umumnya masih bermutu? Untuk apa anak kita lebih pintar, namun kekatolikannya berkurang atau hilang? Bukankah orangtua Katolik berjanji dalam pernikahan untuk mendidik anak-anak secara Katolik? Mampukah orangtua Katolik mendidik anak secara Katolik kalau anaknya bersekolah di bukan sekolah Katolik?

Sekolah Katolik pada umumnya sangat berjuang untuk membantu orangtua mendidik anak-anak secara Katolik. Bila memilih sekolah bukan Katolik, orangtua harus sudah siap dan sanggup mendidik anak-anak mereka secara Katolik, meskipun di sekolah diajarkan agama lain dan tidak ada suasana Katolik. Jangan sampai hanya karena alasan jarak, biaya, mutu, atau alasan lain, lantas pendidikan Katolik anak-anak kita dikorbankan. Marilah kita mencari sekolah Katolik agar pendidikan Katolik anak-anak kita sungguh diusahakan. 

Kalau sekolah Katolik yang ada dianggap terlalu mahal, berjuanglah minta beasiswa dari sekolah dan paroki. Kalau mutunya dianggap kurang bagus, berilah masukan. Sebagai umat Katolik, kita seharusnya berjuang agar sekolah Katolik semakin menjadi media pewartaan kabar gembira, unggul, dan lebih berpihak kepada yang mi 
Sumber: www.hidupkatolik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”