Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

1.   Lilin yang bernyala mengingatkan kita pada Pembaptisan kita, dan bahwa kita mengambil bagian di dalam hidup Kristus, dan di dalam hidup Gereja, termasuk dalam hubungan kita dengan para orang kudus yang sudah mendahului kita, terutama di sini adalah Bunda Maria, Bunda Yesus yang telah diberikan oleh Kristus menjadi Bunda Gereja dan Bunda kita juga.
2.   Saat kita meninggalkan lilin yang bernyala, kita diingatkan agar jiwa kita tidak akan pernah meninggalkan kehadiran Allah yang disertai dengan persekutuan para orang kudus-Nya.
3.   Doa merupakan sesuatu yang tidak berpusat pada diri sendiri, melainkan berpusat pada Tuhan Yesus, yang adalah Terang Dunia. Doa juga mengarahkan kita untuk berdoa bagi orang lain dan juga untuk ujud-ujud tertentu.Pada saat menyalakan lilin, kita mengingat orang-orang yang kita doakan.
4.  Lilin bukan merupakan pengganti dari doa yang keluar dari hati, melainkan sebagai sesuatu yang menyertai doa.
5.  Lilin merupakan sedikit tanda persembahan, yang melaluinya kita menghormati para orang kudus tersebut (dalam hal ini Bunda Maria) dan kita memuliakan Allah yang telah menciptakan mereka dan menguduskan mereka sehingga menjadi teladan bagi kita. Melalui doa dengan menyalakan lilin, kita berdoa agar para orang kudus (termasuk Bunda Maria) mendoakan kita di hadapan Tuhan. Dengan mengimani bahwa “Doa orang benar… besar kuasanya” (Yak 5:16), maka kita percaya bahwa doa para orang kudus yang sudah dibenarkan oleh Tuhan, besar kuasanya untuk membawa kita lebih dekat lagi kepada Tuhan.
Demikian sekilas tentang menyalakan lilin di depan patung Bunda Maria. Sekali lagi, menyalakan lilin bukan merupakan penyembahan kepada patung tersebut. Lilin hanya merupakan simbol/ tanda saja. Kita tentu saja dapat berdoa, tanpa menyalakan lilin. Namun, jika kita menghayati makna menyalakan lilin dan meresapkannya, tentu hal ini juga merupakan sesuatu yang baik dan membangun iman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”