Postingan

Menampilkan postingan dengan label Renungan Mingguan

MENANTI KEDATANGAN SANG MESSIAS

Gambar
Hari Minggu Adven I/  Tahun B/I Oleh Pastor Sani Saliwardaya, MSC Inspirasi Bacaan: Yes. 63:16b-17, 64:1, 3b-8; 1Kor. 1:3-9; Mrk. 13:33-37 S aya termasuk salah seorang di dunia ini yang kurang memiliki kesabaran untuk menunggu. Bagi saya, yang lebih menyukai keteraturan, kerapian, dan ketepatan waktu, pekerjaan menunggu bukan hanya membosankan tetapi merupakan suatu siksaan berat. Saya menjadi gampang uring-uringan & “stress” ketika menunggu, apalagi jika yang ditunggu tiba-tiba membatalkan janjinya. Bentuk “stress” itu tampak dengan gejala “jalan mondar-mandir” dengan muka masam, sering ke toilet, berkeringat. Kalau sudah begitu, biasanya saya tidak mau diganggu sampai yang ditunggu muncul. Ada suatu pengalaman menarik yang kemudian membuat saya menjadi “sedikit” lebih sabar menunggu, walaupun masih dengan muka masam. Suatu hari, saya dan beberapa rekan imam serta umat membuat janjian untuk mengadakan rekreasi bersama. Kami merencanakan untuk pergi ke daerah pegun...

MENCERMATI TRADISI BERBAGI KASIH PADA SETIAP HARI RAYA KEAGAMAAN

Gambar
Add caption HARI MINGGU BIASA V Oleh:  P. Wilhelmus Tulak, Pr Dalam suasana Perayaan Imlek yang kental dengan nuansa budaya yang mencapai puncaknya pada Perayaan Cap Go Meh, kita menyaksikan tradisi berbagi kasih lewat pembagian ‘ampao’. Sejauh kami ketahui tradisi berbagi ‘ampao’ dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak atau kepada orang yang patut mendapat ‘ampao’, termasuk kepada orang yang belum menikah sejauh masih terguntung pada orang lain. Tradisi yang sama kita temukan juga pada saat Perayaan Natal dan Perayaan Idul Fitri. Sebagai orang beragama kiranya  kita perlu merenungkan  dalam relung hati kita yang paling dalam sejauhmana ‘tradisi’  tersebut  membawa  ‘perbaikan sosial’ atau memperbaiki  kesejahteraan ‘orang-orang kecil dan lemah.  Dalam bacaan Pertama pada hari Minggu ini, Minggu Biasa yang ke-5, Nabi Yesaya mengungkapkan dua hal yaitu ‘kesalehan palsu’ yang biasa disebut kesalehan ritual dan ‘kesalehan sejati...

KASIH, BUAH DARI HIDUP TAAT BERAGAMA

Gambar
HARI MINGGU BIASA VI Oleh:  P. Fransiskus Nipa, Pr Inspirasi Bacaan:  Yes. 15: 15-20; 1 Kor.2: 6-10; Mat. 5:17-37 Di salah satu tempat wisata terkenal di Sulawesi ini, terdapat sebuah lukisan yang besar lagi indah. Pada lukisan tsb ada tulisan berbunyi “Damai Itu Indah”; dan sebagai latar belakang dilukislah foto dari ke-5 pimpinan agama, masing-masing mengenakan “pakaian kebesaran” agama ybs. Lukisan tsb dipasang pada gerbang pintu masuk obyek wisata tsb, jadi dapat dipastikan setiap pengunjung melihat lukisan besar itu baik ketika baru saja tiba maupun pada saat keluar meninggalkan lokasi wisata yang dimaksud. Tapi pertanyaan, apa yang dipikirkan para pengunjung ketika memandang lukisan tsb ? Khususnya ketika mereka mengingat pengalaman konkrit hidup harian mereka di mana peristiwa-peristiwa kekerasan seringkali mengatasnamakan atau memakai “label agama”.  Illustrasi ini dapat membantu kita untuk menangkap pesan dari Sabda Tuhan yang diwartakan Gereja pad...

“WASPADALAH: PERSELISIHAN MEMBAWA PERPECAHAN”

HARI MINGGU BIASA III Oleh:   Wilhelmus Tulak, Pr Inspirasi Bacaan: Yesaya, 8, 23b-9, 3; 1Kor 10-17; Mat 4:12-13 . Adalah suatu fakta yang tidak dapat disembunyikan bahwa hampir semua Umat beragama terlah terpolarisasi dalam berbagai faham keagamaan yang sempit. Bahakan dalam sejarah setiap Agama Besar kita mengetahui dan menyaksikan terjadinya  perpecahan yang tak jarang berakhir dengan kekerasan, yang memicu terjadinya peperangan, yang sering disebut perang agama atau  perang suci,  misalnya ‘perang salib’  atau perang ‘ sahid’. Sebagai sebuah istilah, semestinya tidak perlu ada istilah ‘perang agama’, apalagi perang suci, karena dalam istilah perang agama terkandung dua hal yang sangat kontradiktif. Dalam berperang orang membenarkan kekerasan untuk mencapai tujuan, sedang dalam beragama orang mestinya menghidari kekerasan untuk mencapai tujuan. Istilah agama berasal dari  dari bahasa Sansekerta, a artinya tidak, gama artinya kacau. Jadi secara...

INILAH ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA DUNIA

Gambar
ECCE AGNUS DEI, QUI TOLLIT PECCATUM MUNDI Oleh : Pastor Fransiskus Nipa, Pr HARI MINGGU BIASA II Inspirasi Bacaan:Yes. 49:3.5-6; 1 Kor.1: 1-3; Yoh. 1: 29-34 Pada masa sekarang ini, kata MISA sudah umum kita gunakan untuk menunjukkan Perayaan Ekaristi, bahkan oleh bahasa pers, juga sudah banyak kali dipakai untuk menunjukkan ibadah dari denominasi Kristen misalnya “misa natal” untuk menunjuk kepada kebaktian/ibadah natal. Sekitar 3 (tiga) dekade yang lalu, memang istilah “kurban misa” lebih sering kita gunakan dan rasanya waktu itu sangat akrab dengan telinga kita. Ketika pada Hari Minggu kita meninggalkan rumah menuju gereja untuk “ikut misa” mengandung makna bahwa kita ke gereja untuk merayakan liturgi kudus di mana Kristus memberikan hidupNya sebagai “kurban” demi penghapusan/penebusan dosa agar kita manusia selamat.   Dalam bacaan Injil pada hari ini, kita mendengar bagaimana Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus: ecce agnus Dei, qui tollit peccatum mundi, inilah...

MENJALANI TAHUN 2014 DENGAN SPIRIT NELSON MANDELA

Gambar
Oleh : Pastor Wilhelmus Tulak, Pr  Tahun 2013 telah kita tinggalkan. Kini ia  menjadi sebuah kenangan dengan segala catatan keberhasilan dan kegagalan, kegembiraan dan kesedian, keberuntungan dan kemalangan, kepahitan dan kebahagiaan. Yang pasti kita harus mengambil sikap yang bijak, supaya  tahun yang telah  berlalu ini member/meninggalkan  sesuatu yang berharga  dalam hidup kita, baik secara pribadi maupun sebagai satu bangsa. Dalam kerangka pemahaman seperti ini sosok pribadi mendiang Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela patut menjadi sumber inspirasi bagi kita dalan mengenang Tahun 2013;  dan menjalani  Tahun  2014. Sang Inspirator Setelah sekian lama bergulat dengan penyakit, radang paru-paru, pada usia tua, 85 tahun, akhirnya tokoh sang inspirator dari benua Afrika, Nelson Mandela pergi untuk selama-lamanya. Kematiannya hampir bersamaan dengan  berlalunya tahun 2013, pada bulan Desember 2013. Namun kematiannya mening...

DI MANAKAH DIA RAJA ORANG YAHUDI YANG BARU DILAHIRKAN ITU ?

Gambar
UBI EST QUI NATUS EST REX IUDAEORUM Oleh:  P. Fransiskus Nipa, Pr Pesta Penampakan Tuhan Inspirasi Bacaan: Yes. 60:1-6; Ef. 3:2-3a.5-6; Mat. 2:1-12 SESUNGGUHNYA pertanyaan itu merupakan pertanyaan setiap manusia, siapapun dia, yang membutuhkan dan merindukan campur tangan Tuhan dalam hidupnya. Dan inilah fokus dari liturgi kita pada hari raya ini, HR EPIFANI (Penampakan Tuhan). Yesus datang dan lahir sebagai Sang Raja Damai bagi semua yang percaya kepadaNya, tanpa kecuali. Melalui mazmur tanggapan hari ini kita deraskan “Kiranya semua raja sujud menyembah kepadaNya dan segala bangsa menjadi hambaNya” (Mzm. 72:11). Hari Minggu ini juga merupakan Hari Anak dan Remaja Misioner Sedunia Ke-171; melalui perayaan ini Gereja Katolik mengajak anak dan remaja missioner serta umat seluruhnya untuk berdoa dan mengumpulkan dana bagi perkembangan misi lewat Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian (2D2K).    Apa itu Epifani ? Kata “epifani” artinya penampakan, tampiln...

PERSIAPAN YANG BERMUTU, BERTOBATLAH SEBAB KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT

Gambar
Oleh: RD. Fransiskus Nipa HARI MINGGU  ADVEN KEDUA Inspirasi Bacaan: Yes. 11:1-10; Rom. 15:4-9; Mat. 3:1-12. Sejak Hari Minggu Adven I yang lalu kita memasuki Masa Adven sebagai masa yang intensif untuk merenungkan Kedatangan Tuhan yang berdimensi 3: kedatangan yang pertama yakni peristiwa kelahiran Yesus 2000-an tahun yang lalu, kedatangan Tuhan yang kedua kalinya (akhir jaman) dan kedatangan Tuhan yang secara sakramental akan kita rayakan pada HR Natal nanti, tgl 25 Desember. Terdapat 2 orang suci yang menjadi pola dan contoh kita dalam memaknai Kedatangan Tuhan yakni Yohanes Pembaptis (Hari Minggu Adven II dan III) dan Bunda Maria (Hari Minggu Adven IV - menjelang HR Natal). Bacaan Injil pada Hari Minggu Adven II ini menggaris-bawahi suara kesaksian dari Yohanes Pembaptis: BERTOBATLAH SEBAB KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT. Sesungguhnya, dialah yang dimaksudkan Nabi Yesaya melalui nubuatnya 700 tahun sebelumnya: Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun, persiapka...

Minggu Adven Pertama

Gambar
Oleh:  P. Wilhelmus Tulak, Pr HARI MINGGU PERTAMA ADVEN Inspirasi Bacaan:  Yes. 2:1-5;  Rm. 13:11-14a;  Mat. 24:37-44 Segenap pencinta  “Ber-Kat” yang dikasihi Tuhan Yesus, Sebagai Pastor Paroki Katedral yang baru, perkenankanlah kami datang menyapa seluruh umat Paroki Katedral, khsususnya yang sering membeca “Ber-Kat” lewat sebuah Renungan singkat.  Persis pada saat kita mulai memasuki dan menjalani Masa Adven. Sebagaiamana kita pahami bersama masa Adven berlangsung selama empat minggu yang digambarkan lewat empat lilin lingkaran adven.  Adalah suatu kenyataan dan tantangan bagi kita umat Katolik, sebab pada saat kita sedang menjalani Masa Adven, saudara/I kita dari berbagai denominasi gereja sudah banyak yang merayakan natal dengan menyebarkan undangan untuk ikut brpesta natal. Muncul pertanyaan, apa arti pentingnya Masa Adven dalam gerreja kita, khususnya bagi kita umat Katolik, sehingga kita tidak  boleh mengabai...

Sikap menghadapi kiamat

Gambar
Oleh: RD. Paulus Tongli  Hari Minggu Biasa ke XXXIII  Inspirasi Bacaan: Mal. 4:1-2a; 2 Tes. 3:7-12; Luk. 21:5-19 Menghadapi bahaya misalnya penyakit atau kecelakaan orang bereaksi sangat berbeda-beda. Rasa takut tampaknya merupakan reaksi yang pertama dan utama. Lalu orang berusaha untuk menemukan jalan keluar. Orang-orang optimis mengatakan: semoga tidak terlalu fatal. Orang-orang pesimis mengatakan: matilah saya. Inilah akhir segalanya.  Juga ketika seseorang tidak secara langsung merasa terancam bahaya penyakit atau kecelakaan, dan hanya mengikuti perjalanan waktu dan sejarah dunia, orang dapat juga sampai pada rasa takut dan reaksi ingin melarikan diri. Umat manusia berkembang begitu pesat dalam hal jumlah, sehingga bahaya kelaparan dan krisis energi tidak dapat dihindari.  Sumber energi atom tidak akan pernah 100% aman. Kerusakan lingkungan berdampak pertama-tama kepada air dan udara, lalu kepada tanaman dan binatang dan akhirnya...

Orang Kaya juga Menangis

Gambar
RD. Paulus Tongli Hari Minggu Biasa ke XXXI Keb. 11:22-12:2; 2Tes 1:11-2:2; Luk 19:1-10 Boris Becker adalah seorang mantan petenis nomor satu dunia. Pada puncak karirnya, ia telah memenangkan Wimbledon dua kali, salah satunya sebagai juara termuda. Ia sangat kaya dan dapat  memiliki semua hal yang nyaman dan mewah yang ia inginkan. Namun ia adalah seorang yang tidak bahagia. Meskipun ia mencapai prestasi yang luar biasa, hidupnya demikian kosong dan tak bermakna, sehingga ia pernah membayangkan untuk bunuh diri. “Saya tidak memiliki kedamaian batin” katanya.  Becker tidaklah sendirian di dalam kekosongan batin ini. banyak orang yang sukses yang mengalami hal yang sama, kekosongan makna hidup. Menurut J. Oswald Sanders di dalam bukunya, “Facing Loneliness”, para milioner itu biasanya orang yang kesepian dan para komedian seringkali lebih tidak bahagia daripada penontonnya. Siapa yang lain yang telah mengetahui hal ini selain Zakeus di dalam injil hari ini? seb...

Orang saleh yang sombong

Gambar
Oleh:  RD. Paulus Tongli Hari Minggu Biasa ke XXX Tahun C Inspirasi Bacaan:  Sir. 35:12-14.16-18; 2Tim 4:6-8.16-18; Luk. 18:9-14 Hari Minggu lalu kita diajak lewat sabda yang kita dengarkan untuk tidak henti-hentinya memanjatkan doa-doa kita kepada Allah yang Mahamurah. Pada hari Minggu ini kita diajak untuk merenungkan sikap kita dalam hal berdoa.  Bacaan injil menyajikan dengan sangat indah inti dari pengajaran Yesus menyangkut hal ini. Yesus membandingkan dua orang, seorang Farisi dan seorang pemungut cukai,  yang sama-sama datang kepada Tuhan. Keduanya taat dalam menjalankan ibadatnya, yang tampak dari kerelaan keduanya meluangkan waktunya untuk datang ke baid Allah dan berdoa. Yang membedakan kedua orang itu adalah bahwa pemungut cukai itu pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan sedangkan orang Farisi itu tidak.  Kalimat terakhir dari bacaan injil hari ini memberikan penjelasan mengapa pemungut cukai itu dibenarkan. “Sebab ba...

Kagum - takjub - bersyukur

Gambar
Oleh : RD. Paulus Tongli Hari Minggu Biasa ke XXVIII Inspirasi Bacaan dari :  Bacaan: 2Raj. 5:14-17; 2Tim. 2:8-13; Luk. 17:11-19 Suatu hari datanglah seorang pastor ke sebuah restoran yang sangat padat dengan pengunjung untuk makan siang. Ketika ia ingin memulai makan, datanglah seorang lain dan duduk di meja yang sama dengan pastor itu. Lalu pastor itu, seperti kebiasaannya, menunduk, menutup matanya dan membuat tanda salib pada dirinya dan berdoa dalam keheningan. Ketika ia membuka kembali matanya bertanyalah orang yang ada di hadapannya itu: “anda sakit kepala?” “Tidak”, jawab pastor itu. Lalu orang itu bertanya lebih lanjut “atau ada yang tidak beres dengan makanannya?” “Tidak apa-apa”, jawab pastor itu. “Saya berterima kasih kepada Tuhan, sebagaimana biasanya bila saya mau makan”. Orang itu berkata “Oh anda termasuk dari mereka, orang-orang aneh itu? Saya hanya ingin mengatakan pendapat saya. Saya bekerja keras, mengucurkan keringat untuk mendapatkan uangku. Karen...

Dihukum tanpa bersalah

Gambar
RD. Paulus Tongli Hari Minggu Biasa ke XXVI Inspirasi Bacaan dari : Lukas 16: 19-31 Bayangkanlah kisah ini. Seseorang meninggal dan tiba di hadapan kursi pengadilan Allah. Hakim Ilahi membuka buku kehidupan dan tidak menemukan nama orang itu di dalamnya. Maka ia memaklumkan kepada orang itu bahwa tempatnya ada di neraka. Orang itu keberatan, “Tetapi apa yang sudah saya lakukan? Saya tidak melakukan sesuatu!” “Persis itu sebabnya”, jawab Allah, “itulah sebabnya engkau harus ke neraka.” Orang itu bisa seperti orang kaya dalam perumpamaan hari ini.  Perumpamaan tentang orang kaya dan Lasarus telah menimbulkan pertanyaan mengapa orang kaya itu harus masuk neraka. Tidak diceriterakan bahwa ia mendapatkan kekayaannya dengan cara yang jahat. Juga tidak diceriterakan bahwa ia penyebab kemiskinan dan penderitaan Lasarus. Tidak diceriterakan bahwa ia telah melakukan kejahatan. Yang diungkapkan adalah bahwa Lasarus mengemis kepadanya dan ia menolak untuk membantu Lasarus. Semua...