Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Pesan Paus Fransiskus untuk masa Prapaskah 2014

Gambar
Berikut pesan Paus Fransiskus untuk masa Prapaskah 2014 yang dirilis oleh konferensi Pers Vatikan pada Selasa 4 Februari 2014. Tema dari pesan yang diambil ialah dari Surat St Paulus kepada Jemaat di Korintus, "Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya" (2 Kor 8:9). Di bawah ini, merupakan terjemahan tidak resmi Bahasa Indonesia oleh Katolisitas Indonesia dari News.Va : Saudara-saudari yang terkasih, Pekan Prapaskah semakin dekat, saya ingin menawarkan beberapa usulan yang berguna pada jalan konversi kita sebagai individu maupun sebagai komunitas. Renungan ini terinspirasi oleh kata-kata dari Santo Paulus: "Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya" (2 Kor 8:9). Sang Rasul menulis kepada orang-orang Kristen dari Korintus untuk mendorong mereka agar bermurah hati

MENCERMATI TRADISI BERBAGI KASIH PADA SETIAP HARI RAYA KEAGAMAAN

Gambar
Add caption HARI MINGGU BIASA V Oleh:  P. Wilhelmus Tulak, Pr Dalam suasana Perayaan Imlek yang kental dengan nuansa budaya yang mencapai puncaknya pada Perayaan Cap Go Meh, kita menyaksikan tradisi berbagi kasih lewat pembagian ‘ampao’. Sejauh kami ketahui tradisi berbagi ‘ampao’ dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak atau kepada orang yang patut mendapat ‘ampao’, termasuk kepada orang yang belum menikah sejauh masih terguntung pada orang lain. Tradisi yang sama kita temukan juga pada saat Perayaan Natal dan Perayaan Idul Fitri. Sebagai orang beragama kiranya  kita perlu merenungkan  dalam relung hati kita yang paling dalam sejauhmana ‘tradisi’  tersebut  membawa  ‘perbaikan sosial’ atau memperbaiki  kesejahteraan ‘orang-orang kecil dan lemah.  Dalam bacaan Pertama pada hari Minggu ini, Minggu Biasa yang ke-5, Nabi Yesaya mengungkapkan dua hal yaitu ‘kesalehan palsu’ yang biasa disebut kesalehan ritual dan ‘kesalehan sejati’ yang biasa disebut kesalehan sosial (

KASIH, BUAH DARI HIDUP TAAT BERAGAMA

Gambar
HARI MINGGU BIASA VI Oleh:  P. Fransiskus Nipa, Pr Inspirasi Bacaan:  Yes. 15: 15-20; 1 Kor.2: 6-10; Mat. 5:17-37 Di salah satu tempat wisata terkenal di Sulawesi ini, terdapat sebuah lukisan yang besar lagi indah. Pada lukisan tsb ada tulisan berbunyi “Damai Itu Indah”; dan sebagai latar belakang dilukislah foto dari ke-5 pimpinan agama, masing-masing mengenakan “pakaian kebesaran” agama ybs. Lukisan tsb dipasang pada gerbang pintu masuk obyek wisata tsb, jadi dapat dipastikan setiap pengunjung melihat lukisan besar itu baik ketika baru saja tiba maupun pada saat keluar meninggalkan lokasi wisata yang dimaksud. Tapi pertanyaan, apa yang dipikirkan para pengunjung ketika memandang lukisan tsb ? Khususnya ketika mereka mengingat pengalaman konkrit hidup harian mereka di mana peristiwa-peristiwa kekerasan seringkali mengatasnamakan atau memakai “label agama”.  Illustrasi ini dapat membantu kita untuk menangkap pesan dari Sabda Tuhan yang diwartakan Gereja pada Hari Minggu