Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

“WASPADALAH: PERSELISIHAN MEMBAWA PERPECAHAN”

HARI MINGGU BIASA III Oleh:   Wilhelmus Tulak, Pr Inspirasi Bacaan: Yesaya, 8, 23b-9, 3; 1Kor 10-17; Mat 4:12-13 . Adalah suatu fakta yang tidak dapat disembunyikan bahwa hampir semua Umat beragama terlah terpolarisasi dalam berbagai faham keagamaan yang sempit. Bahakan dalam sejarah setiap Agama Besar kita mengetahui dan menyaksikan terjadinya  perpecahan yang tak jarang berakhir dengan kekerasan, yang memicu terjadinya peperangan, yang sering disebut perang agama atau  perang suci,  misalnya ‘perang salib’  atau perang ‘ sahid’. Sebagai sebuah istilah, semestinya tidak perlu ada istilah ‘perang agama’, apalagi perang suci, karena dalam istilah perang agama terkandung dua hal yang sangat kontradiktif. Dalam berperang orang membenarkan kekerasan untuk mencapai tujuan, sedang dalam beragama orang mestinya menghidari kekerasan untuk mencapai tujuan. Istilah agama berasal dari  dari bahasa Sansekerta, a artinya tidak, gama artinya kacau. Jadi secara singkat dapat disimpulkan ba

Pelecut Sukses

Gambar
Alkisah, ada seorang perempuan muda yang bekerja di salah satu salon kecantikan papan atas di New York, yang sering dikunjungi oleh kalangan atas dan selebritis. Suatu hari dia terkagum-kagum melihat pakaian seorang pelanggan kaya yang sedang berkunjung ke salon tempatnya bekerja. Rasa ingin tahunya langsung muncul, dan lalu bertanya dengan pertanyaan spontan, “Di mana Ibu membeli pakaian Ibu ini, ya?” Pelanggan kaya itu menatap dirinya dengan sikap dingin dan tatapan tajam. Dan dengan ketus, dia menjawab, “Untuk apa kamu mau tahu di mana saya membelinya?  Kalau saya katakan, toh kamu tidak akan sanggup membelinya.” Mendengar kata-kata hinaan itu, si pekerja salon melangkah pergi dengan wajah merah padam. Perasaannya terluka, tapi batinnya berbicara, “Saya berjanji suatu hari saya pasti bisa mendapat semua seperti yang dipunya wanita kaya itu: perhiasan, rumah mewah, uang yang banyak.  Mulai sekarang tidak akan ada lagi orang yang berkata seperti itu pada saya.” Tahun demi tahun p

Santo Petrus Nolaskus, Pengaku Iman

Gambar
Petrus lahir tahun 1182 dari keluarga bangsawan Nolasco. Menjelang umur 25 tahun, ia dipaksa menikahi gadis pilihan orang tuanya namun dengan tegas ia menolak paksaan itu karena ia sudah menjanjikan kemurnian dirinya dan mempercayakan segala harta miliknya kepada Tuhan.  Di masa hidupnya, bangsa Moor yang beragama Islam menguasai sebagai besar negeri Spanyol. Perdagangan budak belian yang diambil dari Afrika Utara merupakan salah satu praktek kekafiran yang paling mencolok dari bangsa ini. Petrus menaruh keprihatinan besar pada nasib orang-orang Afrika Utara yang menjadi budak belian itu, terutama mereka yang telah menjadi Kristen.  Semangat imannya untuk membebaskan orang-orang itu dari cengkraman orang Moor bergejolak kuat dalam batinnya. Akhirnya, didorong oleh suatu penglihatan ajaib, Petrus bersama Raymundus Penafort dan raja Yakobus dari Aragon mendirikan “Ordo Pembebasan Hamba Sahaya. Mereka mempersembahkan ordo ini kepada perlindungan Santa Maria. Dengan semangat im

PENJALA MANUSIA

Gambar
Dodi menarik nafas panjang. Dia sedang menunggu umpannya dimakan ikan. Tiba-tiba, dia merasakan kailnya bergerak, “Ya….. Kena, kena… !” Dodi menarik pancingnya dengan cepat tetapi kailnya ternyata kosong. Ikan yang diharapkan tidak ada dan umpannya pun sudah habis. “Wah, itu pasti ikan yang besar yang lolos.” Kakek berkata sambil tertawa kecil sambil memberikan seekor cacing segar kepada Dodi untuk dijadikan umpan baru. Tidak lama kemudian, Dodi menarik pancingnya kembali. “Kali ini aku dapat!” Dodi berseru. Dia melepaskan seekor ikan dari kailnya dan dilepaskan di sebuah ember. “Bagus, Dodi.” Kakek ikut senang. “Ikan itu pasti enak untuk digoreng untuk akan malam. Ayo kita lihat berapa ekor ikan lagi ikan bisa kita dapat.” Setelah beberapa ekor ikan yang didapat, Kakek berkata, “Tuhan Yesus berbicara kepada murid-murid-NYA tentang menangkap ikan. Beberapa dari mereka bekerja sebagai nelayan, jadi mereka mengerti apa yang Tuhan Yesus bicarakan. Kamu ingat apa yang dibicarakan

INILAH ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA DUNIA

Gambar
ECCE AGNUS DEI, QUI TOLLIT PECCATUM MUNDI Oleh : Pastor Fransiskus Nipa, Pr HARI MINGGU BIASA II Inspirasi Bacaan:Yes. 49:3.5-6; 1 Kor.1: 1-3; Yoh. 1: 29-34 Pada masa sekarang ini, kata MISA sudah umum kita gunakan untuk menunjukkan Perayaan Ekaristi, bahkan oleh bahasa pers, juga sudah banyak kali dipakai untuk menunjukkan ibadah dari denominasi Kristen misalnya “misa natal” untuk menunjuk kepada kebaktian/ibadah natal. Sekitar 3 (tiga) dekade yang lalu, memang istilah “kurban misa” lebih sering kita gunakan dan rasanya waktu itu sangat akrab dengan telinga kita. Ketika pada Hari Minggu kita meninggalkan rumah menuju gereja untuk “ikut misa” mengandung makna bahwa kita ke gereja untuk merayakan liturgi kudus di mana Kristus memberikan hidupNya sebagai “kurban” demi penghapusan/penebusan dosa agar kita manusia selamat.   Dalam bacaan Injil pada hari ini, kita mendengar bagaimana Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus: ecce agnus Dei, qui tollit peccatum mundi, inilah Ana

MENJALANI TAHUN 2014 DENGAN SPIRIT NELSON MANDELA

Gambar
Oleh : Pastor Wilhelmus Tulak, Pr  Tahun 2013 telah kita tinggalkan. Kini ia  menjadi sebuah kenangan dengan segala catatan keberhasilan dan kegagalan, kegembiraan dan kesedian, keberuntungan dan kemalangan, kepahitan dan kebahagiaan. Yang pasti kita harus mengambil sikap yang bijak, supaya  tahun yang telah  berlalu ini member/meninggalkan  sesuatu yang berharga  dalam hidup kita, baik secara pribadi maupun sebagai satu bangsa. Dalam kerangka pemahaman seperti ini sosok pribadi mendiang Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela patut menjadi sumber inspirasi bagi kita dalan mengenang Tahun 2013;  dan menjalani  Tahun  2014. Sang Inspirator Setelah sekian lama bergulat dengan penyakit, radang paru-paru, pada usia tua, 85 tahun, akhirnya tokoh sang inspirator dari benua Afrika, Nelson Mandela pergi untuk selama-lamanya. Kematiannya hampir bersamaan dengan  berlalunya tahun 2013, pada bulan Desember 2013. Namun kematiannya meninggalkan banyak kenangan yang berharga bagi dunia.

DI MANAKAH DIA RAJA ORANG YAHUDI YANG BARU DILAHIRKAN ITU ?

Gambar
UBI EST QUI NATUS EST REX IUDAEORUM Oleh:  P. Fransiskus Nipa, Pr Pesta Penampakan Tuhan Inspirasi Bacaan: Yes. 60:1-6; Ef. 3:2-3a.5-6; Mat. 2:1-12 SESUNGGUHNYA pertanyaan itu merupakan pertanyaan setiap manusia, siapapun dia, yang membutuhkan dan merindukan campur tangan Tuhan dalam hidupnya. Dan inilah fokus dari liturgi kita pada hari raya ini, HR EPIFANI (Penampakan Tuhan). Yesus datang dan lahir sebagai Sang Raja Damai bagi semua yang percaya kepadaNya, tanpa kecuali. Melalui mazmur tanggapan hari ini kita deraskan “Kiranya semua raja sujud menyembah kepadaNya dan segala bangsa menjadi hambaNya” (Mzm. 72:11). Hari Minggu ini juga merupakan Hari Anak dan Remaja Misioner Sedunia Ke-171; melalui perayaan ini Gereja Katolik mengajak anak dan remaja missioner serta umat seluruhnya untuk berdoa dan mengumpulkan dana bagi perkembangan misi lewat Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian (2D2K).    Apa itu Epifani ? Kata “epifani” artinya penampakan, tampilnya di hadapan