MEMILIH NAMA BAPTIS


Sejarah Pemakaian Nama Baptis 
Nama baptis tidak saja memiliki arti religius, terkadang nama itu mempunyai makna simbolik pula. Misalnya, Rasul Petrus (artinya batu karang) sebelumnya bernama Simon. Sejak dulu, pemberian nama telah mendapat tempat penting dalam liturgi pembaptisan. Pada permulaan persiapan sudah didaftarkan nama yang hendak dipilih. Ini dijalankan pada abad ke-5 di Yerusalem, yaitu pada malam sebelum masa puasa dimulai.

Pada abad ke-3, Cyprianus mencatat bahwa sebagian orang Kristen memilih nama seorang rasul. Eusebius juga mencatat tentang lima orang Mesir yang melepaskan nama kafir mereka dan mempergunakan nama nabi dari Perjanjian Lama. Pada permulaan abad ke-4 barulah dimulai kebiasaan untuk memilih nama baik dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

Yohanes Krisostomus dan Ambrosius-lah yang menganjurkan untuk mengambil nama Kristen pada pembaptisan. Maksudnya agar kita meneladani orang kudus yang kita pakai namanya, serta menjadikannya pendoa bagi kita di hadapan Tuhan. Meskipun sudah mendapat nama seorang kudus, sering dalam hidup sehari-hari orang masih menggunakan nama kafirnya.

Sebelum tahun 1000, nama Yohanes Pembaptis jarang dipilih. Nama ini mulai sering dipakai pada abad ke-11. Terutama pada abad ke-14 dan ke-15, orang banyak memilih nama dari Kitab Suci. Dari pihak Gereja, dianjurkan untuk memilih nama seorang santa / santo pelindung pada pembaptisan. Dalam Rituale Romanum 1514 dikeluarkan ketentuan agar imam tidak menerima nama yang tidak pantas atau nama dari seroang dewa / dewi. Sedapatnya, seorang yang dibaptis mengambil nama seorang kudus agar didorong untuk hidup seturut teladan orang kudus yang ia pilih namanya dan menjadikan orang kudus tersebut pendoa baginya di hadapan Tuhan.

Di daerah misi, kadang-kadang pemilihan nama menimbulkan kesulitan. Pada tahun 1704 delegatus kepausan mengunjungi tanah misi Cina dan India. Ia menetapkan agar orang yang masuk agama Katolik (beserta anak-anak mereka) pada saat pembatisan wajib mendapat nama Kristen. Kitab Hukum Kanon (tahun 1983) dengan jelas menyebutkan bahwa tidak wajib memilih nama seorang kudus pada pembaptisan, sepanjang nama yang dipakai memiliki suatu makna kristiani atau martabat kekudusan ilahi, misalnya Fiat, Iman, Suci atau Natalia.

Menurut tradisi Gereja, pada kesempatan-kesempatan lain juga orang diberi nama baru, misalnya pada Penguatan. Sejak abad ke-11, pada saat dipilih seorang Paus juga mengambil nama baru. Tradisi ini untuk pertama kalinya dilakukan oleh Paus Yohanes II pada tahun 532. Juga, sejak abad ke-6, bila seseorang masuk biara, ia mengambil pula suatu nama baru. Maksudnya agar dalam hidup religius ini terjadi suatu perubahan radikal dalam hidupnya.

Panduan Memilih Nama Baptis.
Pernah ada seorang calon baptis yang biasa dipanggil Mumu, menghadap saya untuk bertanya tentang nama baptisnya. Mumu adalah salah satu katekumen yang menonjol dalam kedalaman hatinya dan kepribadiannya. Semangat untuk memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan dan doa-doa kristiani juga cukup menonjol. Nama sebenarnya sesuai akte lahir adalah Muh***ad. Ketika ditanya hal itu kening saya langsung berkerut, karena mencoba mencocok-cocokkan nama-nama baptis yang saya ingat, ternyata memang tidak ada yang cocok. Terus bagaimana? Dapatkah Anda memberi saya saran tentang Nama Baptis yang cocok baginya? Syukurlah kini ia telah dibaptis dan hidup berbahagia menjadi keluarga Katolik di Jakarta Timur sana. 
Memang ada kalanya beberapa katekumen menjelang penerimaan baptisan bertanya kepada saya tentang nama baptis yang akan mereka sandang, biasanya mereka memiliki beberapa pilihan. Lalu saya mencoba memberikan beberapa pandangan saya untuk membuat emreka dapat memilih sendiri Nama Baptis yang terbaik bagi mereka. 

Memilih Nama Baptis, memang susah-susah mudah. Mungkin akan mudah bagi kita yang telah dibaptis, tapi tetap merupakan pilihan sulit bagi yang baru akan dibaptis (khususnya calon baptis dewasa). Secara mereka telah mengerti dan memahami serta ingin mencari arti nama/makna yang baik bagi diri mereka sendiri.
Untuk memilih Nama baptis dapat dipakai beberapa cara sebagai berikut :
Berdasarkan tanggal/bulan kelahiran atau tanggal pembaptisan dilaksanakan. Misalnya untuk yang lahir dibulan Agustus dapat memilih Agustinus, atau yang dibaptis bulan Desember menjelang hari raya Natal mempergunakan nama baptis Natalia
Dipilih nama orang kudus sebagai pelindung profesi calon bersangkutan atau nama orang kudus yang berprofesi sama dengan calon yang bersangkutan. Misalnya untuk yang bekerja atau memiliki usaha perkayuan, meubel, furnitur dapat mempergunakan nama baptis Yosep / Yusuf (ayah duniawi Yesus, seorang tukang kayu)

Dipilih nama orang kudus yang semangat, spiritualitas dan karyanya menjadi inspirasi dan sumber semangat calon baptis yang bersangkutan. Misalnya bila yang memiliki spiritualitas hidup sederhana yang mendalam dapat memilih nama St. Theresia Lisieux, atau yang punya semangat sosial untuk berbagi kepada sesama dapat memilih nama St. Fransiskus Asisi
Nama-nama orang kudus (Santo/santa) dapat dilihat di Puji Syukur di halaman paling belakang, atau yang lengkap di buku merah Orang Kudus Sepanjang Tahun. Atau bila Anda mau yang gratis dan online dan lengkap dan bisa dilihat setiap saat, Anda dapat melihat dan mencarinya di Indocell.net/yesaya di bagian Kalender Liturgi. Di sana bisa dilihat Nama-nama orang kudus yang dirayakan setiap hari dan langsung dapat melihat kisah hidupnya dengan mengklik link nama orang kudus tersebut.

Metode apapaun yang dipakai, biasanya saya pribadi meminta pada setiap calon baptis untuk menulis kisah hidup santo/santa yang akan dipergunakan namanya untuk nama baptis. Dengan ini paling tidak telah diketahui bahwa yang bersangkutan telah membaca kisah hidupnya dan “berkenalan” dengan spiritualitas santo/santa yang bersangkutan. Harapannya adalah calon baptis tersebut dapat meneladani hidupnya atau hidup sesuai semangat hidup santo/santa pelindungnya atau menjadi sumber inspirasi baginya atau memohon doa kepada santo/santa pelindungnya. Ini saya lakukan karena serng terjadi katekumen (calon baptis) memilih nama baptis yang terlihat / terdengar keren/beken tanpa mengetahui kisah hidupnya. Jangan sampai terjadi karena menganggap suatu nama keren lalu sembarangan sehingga nama obat batuk atau nama suatu penyakit menjadi nama baptis......

Kita semua yang telah dibaptis mempunyai nama baptis, dari seorang martir atau seorang kudus lainnya. Apakah kita mengenal orang kudus yang kita pakai namanya itu? Apakah kita tahu riwayat hidupnya? Jika ya, apakah kita juga sudah berusaha hidup seturut teladannya? Baiklah kita sering mohon bantuan doanya agar ia mendoakan kita di hadapan Tuhan. Dan jangan lupa hari pesta santa / santo pelindungmu.
Sumber: yesaya.indocell.net

Komentar

  1. salam sejahtera..
    nama saya novayanti sewaktu di babtis saya tidak punya nama babptis (santa pelindung). pertanyaan saya bagaimana jika saya ingin menambahkan nama santa pelindung di depan nama saya apakah masih boleh, kalo iya bagaimana prosedurnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”