Santo Musa Hitam, Pengaku Iman

Oleh sentuhan rahmat Tuhan, ia sekonyong-konyong bertobat dan menjadi biarawan yang saleh sehingga dianggap layak untuk ditabhiskan menjadi imam. Ketika ia mengenakan jubah putih untuk merayakan misa pertama, Uskup berseru: “Lihatlah, orang hitam ini kini telah menjadi putih bersih!” Musa menjawab: “Itu bagian luarnya saja! Tuhan lebih tahu, bahwa hatiku masih hitam seperti kulitku”.
Pada waktu suku Berber mengobrak-abrik biaranya, ia tidak melawan sedikitpun dan membiarkan diri dibunuh. Di biaranya-Dair al-Baramus di Wadi Natrun-hingga kini para biarawan masih terus mendendangkan madah pujian kepada Tuhan dan berdoa dengan perantaraannya. Ia meninggal pada tahun 395.
Komentar
Posting Komentar