Masa Adven Mengingatkan Kita: Anda Tertidur, Anda Kalah!


Apakah anda pernah satu hari saja menginginkan Allah untuk muncul, menjentikkan jari-jari-Nya dan membuat mukjijat? Umat Israel juga memiliki hari-hari seperti itu selama sekitar 500 tahun, mengerang dibawah penindasan dari satu tirani ke tirani lainnya. Yesaya memberikan suara tentang perasaan ini: “Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu” (Yes 64:1)
Masalahnya adalah Ia menjawab doa mereka. Ia muncul, didalam pribadi, melakukan mukjijat lebih daripada apa yang orang lain pikirkan. Tetapi mereka gagal untuk mengenal-Nya. Faktanya, mereka menyalib-Nya.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Analisa dari Yesus bahwa mereka tertidur saat bekerja (Mrk 13:33-37). Tentu saja, mereka menyibukkan diri mereka sendiri dengan beragam aktivitas, termasuk praktek-praktek yang saleh. Tetapi gerakan yang konstan bisa menidurkan anda, seperti seorang bayi sepanjang perjalanan di mobil. Tertidur berarti tidak sadar. Tidak siaga. Merasa mengantuk. “Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu” (Yes 64:7). Lip service tidaklah cukup. Membuat Allah menjadi bagian dimana bisa diatur tidaklah cukup. Ia meminta untuk di sembah, dimana bisa dibilang bahwa Ia harus berada di tengah panggung, menjadi prioritas utama. Kita tidak cuma percaya bahwa Ia itu ada, tetapi dengan antusias menggejar-Nya dan kehendak-Nya untuk kehidupan kita.
Ia berjanji untuk datang lagi. Tetapi kali ini tidak dengan cara sembunyi-sembunyi. Ia tidak memakai kain bedung, tetapi jubah hakim. Adven yang pertama dan terutama adalah waktu untuk mengingat bahwa Ia datang lagi dan bahwa kita harus sedikit lebih baik mempersiapkan diri untuk kedatangan-Nya daripada Bangsa Israel pertama kali.
Jadi apa yang telah masyarakat kita lakukan dengan masa Adven? Adven telah berubah menjadi hari untuk berbelanja sebelum Natal. Sebagaimana jika kita sudah tidak cukup terganggu dari hal-hal tentang Allah, sekarang waktunya untuk menghilangkan secara total suara kecil dengan “fa-la-la-la-la” nyanyian lagu Natal. Diantara hiruk-pikuk di mall dan pesta di kantor, sangat mudah untuk mati rasa terhadap makna sejati dari masa Adven.
Apakah anda pernah mendengar lelucon tentang imam muda yang terburu-buru lari ke kantor sang pastor dan berkata “Tuhan telah terlihat berjalan di gang Gereja. Apa yang harus kita lakukan?” Sang pastor melihat dia dengan kuatir dan berkata: “Demi Allah, frater, terlihatlah sibuk!, terlihatlah sibuk!”
Yesus di Injil Markus membuat hal ini jelas bahwa ini tidak akan menjadi pemandangan yang cantik jika Dia muncul hanya untuk menemukan kita tertidur secara rohani. Ini bukanlah sebuah pertanyaan, meskipun, terlihat benar-benar sibuk, tapi terlihat sibuk dengan hal yang tepat, sibuk mengejar Allah dan melakukan kehendak-Nya.
Kaum puritan mengenal sebuah cara bahwa liburan yang suka ria mengalihkan orang dari arti sejati kelahiran Kristus. Solusi mereka adalah melarang liburan dan segala hubungannya dengan pesta-pesta. Pendekatan Gereja Katolik bukan dengan melarangnya tapi menggunakannya. Di dalam keasyikan dengan membeli hadiah Natal untuk semua orang yang dikasihi, apakah kita ingat bahwa Ia dianugerahkan keatas kita kasih karunia (1Kor 1:3-9) dibuat untuk menyiapkan kedatangan-Nya? Ada karunia dari sakramen-sakramen, harta karun dari doa-doa Katolik dan spiritualitas, warisan pusaka yang kaya dari para pahlawan dan orang-orang kudus, karisma dan karunia dari Roh Kudus. Bukankah akan hebat jika daftar Natal tahun ini dipenuhi dengan hadiah yang bisa membantu orang membuka karunia spiritual Allah, yang sebenarnya memiliki sesuatu dengan Yesus? Dan bagaimana jika kita mendisiplinkan diri kita sendiri untuk mendahului setiap kunjungan kita ke mall dengan kunjungan ke Sakramen Mahakudus? Dan mungkin sama seperti kita menghiasi ruangan, kita harus bertekun setidaknya sama perhatiannya dengan membusanai diri kita sendiri dengan kebajikan yang akan lebih menyenangkan diri-Nya daripada holly (sejenis tumbuh-tumbuhan yang hijau dan runcing daunnya) dan ivy (sejenis tumbuhan menjalar).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”