Intisari Pesan Bapa Suci Paus Benedictus XVI Hari Minggu Misi Sedunia 2012


“DIPANGGIL UNTUK MEMANCARKAN SABDA KEBENARAN

(Porta Fidei, no.6).  
Perayaan Hari Misi Sedunia 2012 ini memiliki makna yang sangat penting. Peringatan 50 Tahun Permulaan Konsili Vatikan II dan Pembukaan Tahun Iman serta Sinode para Uskup dengan tema Evangelisasi Baru membantu menegaskan kembali keinginan Gereja untuk terlibat lebih besar lagi dalam usaha-usaha dan semangat bermisi untuk membawa Injil ke seluruh penjuru dunia.

Mandat Misioner
Jumlah orang yang sedang menanti Kristus itu masih sangat besar. Konsili Vatikan II dan ajaran Gereja selanjutnya menekankan mandat misioner yang telah dipercayakan oleh Kristus kepada para murid-Nya ini secara istimewa. Mandat ini harus menjadi komitmen bersama bagi seluruh Umat Allah, para uskup, para imam, para diakon, kaum religius pria maupun wanita dan kaum awam.

Misi Untuk Bersaksi
Kini, misi sampai ke ujung bumi harus menjadi bagian dari setiap perjuangan Gereja. Jati diri Gereja dibangun oleh iman dalam Misteri Allah yang menyatakan Diri-Nya dalam Kristus untuk membawa kita kepada keselamatan, dan oleh misi untuk bersaksi dan mewartakan Kristus kepada dunia sampai Dia datang kembali. Kita harus perhatian terhadap mereka yang belum mengenal Kristus.

Iman Harus Dibagikan
Tentang tugas penginjilan tidak boleh pernah ada di pinggiran setiap aktivitas Gereja atau di setiap pribadi orang-orang Kristen. Melainkan, tugas penginjilan harus menjadi karakter yang kuat. Iman adalah suatu karunia yang diberikan secara cuma-cuma kepada kita untuk dibagikan. Iman adalah suatu talenta yang diterima agar menghasilkan buah. Iman juga adalah suatu terang yang tidak boleh tersembunyi. Iman adalah rahmat yang terpenting yang diberikan kepada kita dalam hidup kita dan tidak boleh disimpan hanya untuk kita sendiri. 

Tumbuh Dalam Persekutuan
Saya mengucapkan terima kasih kepada Serikat-serikat Misi Kepausan, karena mereka adalah sarana-sarana (instruments) kerjsama dalam misi universal Gereja di seluruh dunia. Melalui aksi-aksi mereka, pewartaan Injil tidak hanya melahirkan kesaksian bagi Kristus melainkan juga menjadi suatu karya nyata (intervention) demi sesama, yaitu keadilah bagi yang paling miskin, dimungkinkannya pendidikan di daerah-daerah terpencil, bantuan medis di daerah-daerah terisolir, solidaritas dalam kemiskinan, rehabilitasi bagi yang terpinggirkan, bantuan untuk pembangunan penduduk, mengatasi perpecahan suku dan hormat terhadap kehidupan di semua tingkatannya.







(oleh Rev. Gary Howley, SPS; terj. oleh RH).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”