Kerinduan akan Tuhan

Akhir-akhir ini, sulit sekali untuk mengatasi kelemahan-kelemahanku. kepalaku yang nyuut..nyuuut berenti, banyak tugas..yang uda mw mikir aja malas.. tetapi harus diselesaikan. karena hidup harus dijalani.. namun sungguh aku tertolong ketika aku buka surat doa dari seorang pemimpin yang sangat kukagumi; Bpk. Justi Patikawa; dalam surat doa itu ia membagikan kisah zakheus dalam Lukas 19:1-11, kisah ini menunjukan bahwa Yesus masih terus berusaha untuk menyelamatkan yang hilang, hanya beberapa hari sebelum penyalibanNya, inilah tujuan kedatanganNya di dunia. dalam perjalananNya menuju Yerusalem, Yesus melewati Yerikho dan bertemu dengan Zakheus. Zakheus adalah kepala pemungut cukai yaitu orang yang mencari nafkah dengan mengumpulkan pajak lebih banyak daripada yang seharusnya ia peroleh dari rakyat. oleh karena hal ini pemungut cukai sangat dibenci oleh orang yahudi dan dipandang rendah oleh masyarakat. 


Zakheus ingin melihat Yesus namun ia tidak berhasil karena orang banyak dan karena badanya pendek. Inilah 2 hal yang merupakan penghalang untuk melihat Yesus. penghalang pertama adalah orang banyak yang menggambarkan penghalang dari luar dan badan pendek sebagai penghalang dari dari dalam dirinya. sama seperti yang dialami Zakheus aku dan teman2 juga sering mengalami hal yang sama sewaktu ingin bersekutu dengan Bapa di sorga. kita memikirkan orang banyak di sekeliling kita, entah itu keluarga, teman2 pelayanan, teman2 kampus, dll. orang banyak ini yang menjadi penghalang sewaktu kita bersekutu dengan Tuhan, kita ingat apa yang kita janjikan dengan mereka, rencana kita dengan mereka, semuanya terpola dalam bentuk2 kegiatan yang dapat menghalangi dalam bersekutu dengan Tuhan. begitupula dengan penghalang yang dari dalam diri kita, mungkin kita tidak pendek seperti Zakheus, namun kita punya banyak pergumulan dalam diri yang menjadi penghalang baik itu fisik (kelemahan2 tertentu) maupun non fisik (masa lalu, konsep diri, kegagalan, kedewasaan, kenyamanan,dll) apa yang harus dilakukan???? 


Zakheus berlari mendahului orang banyak dan memanjat pohon ara. dia tidak bersembunyi dan berdalih dibalik kelemahannya, namun dia berlari (berusaha untuk meninggalkan) mendahului orang banyak dan memanjat pohon ara. seharusnya, kita mendahulukan Tuhan lebih utama dari semua orang yang berhubungan dengan kita dan berusaha menaruh persoalan dan pergumulan kita di kaki Tuhan agar kita dapat melihat kemuliaanNya sewaktu Dia menyatakannya kepada kita. kita harus menyingkirkan kelemahan2 baik itu dalam diri kita maupun yang dari luar agar kita dapat mendengar Tuhan bicara kepada kita sewaktu membaca FT. Apa yang terjadi kemudian???

Ketika lewat, Yesus berseru...turun sebab hari ini aku menumpang di rumahmu. kerinduan untuk melihat Yesus membuat Zakheus menerima sesuatu yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Yesus akan menumpang di rumahnya. Kalau kita rindu untuk bersekutu dengan Tuhan, Dia tidak pernah mengecewakan kita. apa yang dirindukan jiwa kita tentang diriNya akan dinyatakan, Dia akan menyambut kita dan akan menerima kita karenan Tuhan Yesus dapat melakukan kepada kita hal2 yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya oleh kita. 


Ada 2 macam respons terhadap pernyataan Yesus untuk menumpang di rumah Zakheus : 

1. respons Zakheus : 
Ia segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. yang pertama dilakukannya adalah turun. ini adalah ketaatan kepada apa yang dikatakan oleh Yesus. hal yang kedua yaitu dia melakukan ketaatannya dengan sukacita. ini mengingatkan kita sekaligus mengevaluasi apakah kita juga menerima Yesus dengan sukacita atau terpaksa?? bagaimana sikap kita setiap kali mendengar Firman Tuhan?? apakah kita juga menerima Firman Tuhan dengan sukacita?? atau hanya suatu rutinitas dan legalisme?? 


2. respons orang banyak: 
Setelah mendengar apa yang Yesus katakan mereka bersungut2. persungutan itu muncul dari iri hati kepada orang lain, karena tidak mau melihat orang lain mengalami yang baik, karena yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena tidak puas. selanjutnya setelah persungutan orang banyak itu menyalahkan dan menghakimi Yesus, IA menumpang di rumah orang berdosa. mereka juga menghakimi orang lain sebagai orang berdosa tanpa menyadari kesalahan dan keberdosaannya. hati yang bersungut akan membuat kita tidak mendengar ALLAH berbicara bahkan sebaliknya akan menyalahkan Tuhan dan orang lain sambil membenarkan diri sendiri. 

Akhir dari semua itu, Zakheus menyadari kesalahannya dan itu mendorong dia untuk menanggulangi harta kekayaannya dan membereskan hidup masa lalunya yang penunh dengan dosa. ini adalah pengakuan yang sebenarnya akan dosa dan iman sejati yang menyelamatkan kepada Kristus akan menghasilkan suatu tekad untuk mengubah kehidupan lahiriah kita. tidak seorangpun dapat mengenal Yesus, menerima tawaran keselamatanNya dan pada saat yang sama tinggal didalam dosa. 

Belajar dari Zakheus, aku dan teman2 juga harus belajar untuk mengatasi berbagai pergumulan, masalah, kelemahan dan kesibukan kita supaya dapat mendengar Tuhan berbicara dengan sikap menerima semua perkataanNya dengan sukacita. 

Doa dan kerinduanku, agar kita semua memiliki persekutuan yang indah dengan Yesus dalam Doa dan saat teduh setiap hari.. supaya dapat melakukan kehendakNya dan mengenal lebih banyak apa yang Yesus mau kita lakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”