Awal Tahun Liturgi

Kalender yang kita gunakan memang disebut kalender Masehi, tetapi tidak berarti Gereja harus mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh kalender itu. Peletakkan awal Tahun Liturgi Gereja pada masa Adven mengikuti sebuah teologi yang bertujuan mengajak seluruh anggota Gereja untuk menghidupi kembali masa penantian akan kedatangan penebus, seperti yang dialami oleh umat Israel. Masa penantian ini dijiwai dengan semangat pertobatan untuk menyambut kedatangan Penebus. Dengan demikian, Tahun Liturgi mengikuti proses penebusan, yang mulai dengan Inkarnasi sampai kemudian berpuncak pada Misteri Paskah Kebangkitan. Ibarat musik, kalender liturgi kita mengalami crescendo, dengan titik puncaknya pada saat Kebangkitan Kristus. Pusat iman kita memang adalah kebangkitan. Tetapi tidak perlu bahwa Tahun Liturgi dimulai dengan Kebangkitan, karena pengaturan yang sekarang itu lebih tepat, yaitu kebangkitan dijadikan sebagai titik puncak (klimaks) perjalanan liturgis sepanjang tahun. Kebangkitan inilah yang kemudian mewarnai seluruh perayaan sepanjang tahun. Jika Tahun Liturgi dimulai dengan Kebangkitan, maka masa penantian akan anti-klimaks. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”