Bulan Kitab Suci Nasional 2012: Menyaksikan Mukjizat Tuhan

“Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan”. (Luk. 5:26)
Gagasan Pendukung:

Mukjizat.
Tahun 1975-1976 boleh dikatakan merupakan tahun-tahun awal bagi apa yang sekrang disebut dengan Bulan Kitab Suci Nasional. Selama kira-kira 35 tahun sejak saat itu, aneka macam tema sudah ditawarkan dan dibahas bersama umat dalam rangka menggairahkan minat umat beriman kepada Kitab Suci. Pada bulan Kitab Suci tahun 2011, umat beriman diajak mendengarkan dan merenungkan perumpamaan-perumpamaan Sang Guru, yaitu Yesus. Pada kesempatan yang sama untuk tahun ini, tahun 2012, umat beriman diajak mendengarkan dan merenungkan mukjizat-mukjizat yang dikerjakanNya.

Dalam karya Yesus, perumpamaan dan mukjizat memang tidak bisa dipisahkan. Keduanya berkaitan amat erat dan saling menentukan. Keduanya menjadi unsur pokok dari karya publik Yesus. Silakan membaca Injil dan kita akan menyadari bahwa yang dibuat oleh Yesus dalam pelayanan publik-Nya, praktis hanya dua hal, yaitu apa yang Ia katakan dan apa yang Ia lakukan, atau dengan pasangan kata yang lain, SABDA dan KARYA. Dari sekian banyak pengajaran yang diberikan oleh Yesus, beberapa di antaranya adalah perumpamaan; sementara dari sekian banyak yang dibuat oleh Yesus , beberapa di antaranya adalah tindakan yang kerap kali disebut mukjizat. Karena itu, memang merupakan suatu langkah yang pas kalau tahun ini kita membahas mukjizat setelah tahun sebelumnya, kita merenungkan kata-kata atau Firman Yesus, khususnya yang berbentuk perumpamaan. Untuk membantu jemaat beriman memasuki Bulan Kitab Suci tahun 2012, disusunlah gagasan pendukung ini.

Lalu bagaimana gagasan pendukung ini mau dikemas? Mukjizat-mukjizat Yesus bisa dipandang dari berbagai sudut pandang. Karena itu, kita mencoba membahas beberapa aspek penting dari mukjizat itu agar mempunyai gambaran yang kurang lebih lengkap tentang mukjizat-mukjizat Yesus. Selain beberapa ulasan tentang mukjizat secara umum, akan disampaikan juga pembahasan empat kisah mukjizat yang akan kita jadikan bahan dalam pertemuan Bulan Kitab Suci Nasional 2012.

Pertemuan I: Menyembuhkan Orang Lumpuh (Matius 9:1-8).
Pertemuan II: Mengusir Roh Jahat di Gerasa (Markus 5:1-20).
Pertemuan III: Anak Muda di Nain. (Lukas 7:11-17).
Pertemuan IV: Mengubah Air Menjadi Anggur. (Yohanes 2:1-11).

Yesus dan Mukjizat-mukjizat-Nya
Tidak bisa dipungkiri bahwa kata mukjizat bagai magnet yang mengundang banyak orang untuk memperbincangkan dan mempersoalkannya. Tidak harus dipungkiri bahwa mukjizat bisa kita teropong dari berbagai macam sudut, baik dalam konteks religius maupun di luar konteks religius. Akan tetapi, karena pada hari-hari ini kita mau membahas mukjizat dalam rangka Bulan Kitab Suci, maka tepatlah kalau kita mengawali pembicaraan tentang mukjizat ini dari Kitab Suci. Bahwa nanti kita juga akan menyinggung kisah mukjizat dari perspektif lain, itu lain perkara.

Lukas memberi kesaksian bahwa pada suatu hari ketika Yohanes Pembaptis mendengar kabar dari murid-muridnya tentang apa yang diperbuat oleh Yesus, ia mengutus dua di antara muridnya untuk menghadap Yesus dengan membawa pertanyaan ini, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Dan kepada mereka, Yesus memberikan jawaban demikian, “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi sembuh, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.” (Luk. 7:22, bdk. Mat. 11:4-5). “…apa yang kamu lihat dan kamu dengar…” Kata-kata Tuhan ini biasanya menunjuk pada dua unsur pelayanan Yesus, yaitu ‘yang dilihat’ atau karya atau tindakan Yesus ‘yang didengar’ atau pewartaan atau sabda Yesus.

Pada kesempatan lain, tatkala menceritakan pengalaman dua murid yang sedang berjalan dari Yerusalem ke Emaus, Lukas mengisahkan pembicaraan antara dua murid itu dengan Yesus yang bangkit, tetapi tidak mereka kenal. Tentang Yesus dari Nazaret, dua orang itu mengatakan, “Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan seluruh bangsa kami” (Luk. 24:9). Sekali lagi di sini dipakai rumusan ‘pekerjaan dan perkataan’.

Kalau kita membuka Injil-khususnya Injil pertama, kedua, dan ketiga- kita akan bertemu dengan sekian banyak kisah mukjizat Yesus. Terus terang tidak mudah menentukan secara persis berapa mukjizat yang sebenarnya dikerjakan oleh Yesus. Bisa terjadi satu peristiwa diceritakan beberapa kali dengan detail yang sedikit agak berbeda. Meskipun demikian, secara umum, bisa dikatakan bahwa kisah mukjizat Yesus terdapat dalam daftar di bawah ini:

11 mukjizat   Matius    Markus   Lukas
4 mukjizat     Matius    Lukas
1 mukjizat     Markus   Lukas
2 mukjizat     Matius    Lukas
3 mukjizat     Matius 
2 mukjizat     Markus 
7 mukjizat     Lukas

Persoalannya semakin merepotkan karena kadangkala kita juga berhadapan dengan teks yang hanya menyebutkan bahwa telah terjadi mukjizat tanpa mengisahkan apa dan bagaimana terjadinya. Misalnya, di antara para ibu yang mengikuti Yesus, ada seorang yang oleh Lukas disebut demikian, “Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat?” (Luk.8:2 bdk. Mrk. 16:9). Tampaklah atas diri Maria Magdalena pernah terjadi mukjizat pengusiran setan. Tetapi, di dalam Injil tidak ada kisah mendetail tentang hal itu. Belum lagi kalau kita berhadpan dengan informasi seperti ini:
“Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadan dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta menyembuhkan orang-orang di antara bangsa itu dari segala penyakit dan kelemahan mereka. Lalu tersebarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepadaNya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita berbagai penyakit dan senggsara, yang kerasukan setan, yang sakit ayan, dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. (Mat.4:22-23).

Dari teks seperti ini, yang lazim disebut sebagai Summarium, kita hanya tahu bahwa mukjizat terjadi. Tetapi sekali lagi, kita sama sekali tidak tahu berapa kali mukjizat Yesus terjadi, mukjizat apa yang terjadi, atau bagaimana mukjizat itu terjadi.

Di dalam tradisi Injil Yohanes, kita hanya mendapatkan tujuh mukjizat dalam bagian pertama Injil, yang biasa disebut Kitab Tanda-Tanda. (Yoh.1-12) dan satu lagi pada bagian appendiks (Yoh. 21). Dalam Injil Yohanes, dipergunakan istilah ‘tanda’ (semeion) untuk menyebut mukjizat (lht Yoh. 2:11; 4:54). Mukjzat-mukjzat itu bisa kita perinci sebagai berikut:
Tiga mukjizat penyembuhan (Yoh. 4:43-54; 5:1-47; 9:1-41).
Satu mukjizat menghidupkan orang mati. (Yoh. 11:1-44).
Empat mukjizat alam. (Yoh. 2:1-12; 6:1-13; 6:16-21; 21:6-11).

Dari antara empat mukjizat alam ini ada dua yang mempunyai padanan dalam injil sinoptik, yaitu pemberian makan kepada lima ribu orang (Yoh.6:1-13 bdk. Mrk.6:30-44) dan Yesus berjalan di atas air (Yoh. 6:16-21 bdk. Mrk. 6:45-52).

Yang juga menarik dalam Injil Yohanes adalah bahwa Injil ini tidak mempunyai kisah mukjizat pengusiran setan. Di dalam Injil Yohanes memang tidak sekali pun disebutkan mengenai roh bisu atau roh jahat. Apakah hal ini mencerminkan suatu pemahaman yang lebih maju tentang setan dan penusiran setan? Dalam Yohanes 10:21, kita mendapatkan teks yang berbunyi, “Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkan setan memelekkan mata orang-orang buta?” Menurut keterangan ini, setan atau roh jahat tampaknya tidak mempunyai kekuatan sebagaimana dikisahkan dalam Injil sinoptik, seperti : mengguncankan orang yang dirasukinya. (Mrk.1:26) atau berteriak-teriak (Mrk. 3:11), atau menyeret orang yang dimasukinya (Luk. 8:29).

Memperhatikan begitu banyaknya mukjizat yang diperbuat oleh Yesus, tampaknya kita perlu menyimpulkan bahwa karya mukjizat bukanlah pekerjaan sampingan saja. Mukjizat Yesus merupakan bagian integral dari seluruh karya pelayanan publik-Nya. Jika demikian, kita bisa bertanya: apa sebenarnya tugas utama yang mesti dilaksanakan oleh Yesus?Mukjizat dan Ragamnya

Di dalam Injil
diceritakan sekian banyak mukjizat mengagumkan yang dibuat oleh Yesus. Flavius Josephus, sejarawan Yahudi abad pertama, juga memberi kesaksian tentang Yesus yang digambarkannya sebagai “pembuat karya-karya yang mengagumkan” (=paradoxon ergon poietes) (Ant. 18.3.3 @ 63-64). Di dalam Alkitab bahasa Indonesia, beberapa peristiwa luar biasa yang diperbuat oleh Yesus disebut mukjizat (Mrk.6:2.5; Luk. 10:13; 19:37; Mat. 13:54). Dalam teks aslinya tidak pernah ditemukan kata “mukjizat” (Latin: miraculum).

Injil Sinoptik menggunakan kata dynameis yang sebenarnya berarti “karya kuasa”. Injil Yohanes menggunakan kata erga, “karya, pekerjaan” (Yoh.5:36; 10:25.32) atau semeia yang berarti “tanda” (Yoh.2:11; 4:54; 9:16). Dua istilah yang dipakai oleh Yohanes mengalihkan perhatian kita dari memandang karya-karya istimewa yang mengatasi hukum alam menjadi karya-karya yang mempunyai makna dan arti religius. Mukjizat yang dibuat oleh Yesus tidak berhenti di situ, tetapi membawa kepada sesuatu yang ada di baliknya. Sementara istilah pertama, dynameis, lebih menunjuk kepada pribadi Yesus dan kerajaan yang Ia wartakan. Dengan demikian semua mempunyai ciri Kristologis.

Dari Injil, kita juga tahu bahwa ada beberapa macam mukjizat yang dikerjakan oleh Yesus. Karena kisahnya terlalu bervariasi, tidak mudah untuk menentukan jenis mukjizat macam apa yang secara konkret diperbuat oleh Yesus. Secara umum, mukjizat Yesus dapat dimasukkan ke dalam empat golongan: Penyembuhan, Pengusiran Setan, Menghidupkan Orang Mati, dan mukjizat alam.

Mukjizat dan Pengusiran Setan
Gagasan bahwa roh jahat bisa mengganggu manusia, baik dari luar maupn dari dalam (kerasukan setan) sebenarnya merupakan gagasan yang berkembang luas dimana-mana. Bahkan sampai saat ini, di generasi ‘Tablet’ ini kita masih mendengar kisah-kisah seperti itu. Kisah orang kerasukan setan serta eksorsisme terus saja menjadi kisah yang menyita perhatian khalayak.

Catatan yang terdapat dalam Alkitab menunjukkan bahwa para murid Yesus yang pertama meyakini bahwa mereka mendapatkan kuasa mengusir setan/roh jahat dari Yesus sendiri sebagai bagian dari pengutusan mereka. (Mrk.6:7; Mat.10:1.8; Luk. 9:1). Tidak hanya itu, satu kali Injil Markus bahkan mencatat bahwa seorang yang bukan pengikut Yesus juga mengusir setan atas nama-Nya (Mrk. 9:38-40). Kisah Para Rasul menceritakan bahwa Paulus mampu mengusir roh jahat yang merasuki seseorang (Kis. 16:16-18; bdk. Kis. 19:12). Sementara itu beberapa dukun Yahudi berusaha meniru Paulus mengusir roh jahat dalam nama Yesus, tetapi ternyata tidak berhasil (19:13-17).

Seperti disinggung di atas, kecuali Injil Yohanes, Injil Sinoptik beberapa kali menceritakan bagaimana Yesus mengusir setan/roh jahat. Misalnya:
Pengusiran roh jahat di rumah ibadat Kapernaum (Mrk. 1:21-28; Luk.4:33-37).
Pengusiran roh jahat dari orang Gerasa (Mrk. 5:1-20 par).
Pengusiran roh dari seorang anak yang bisu (Mrk. 9:14-29 par).
Penyembuhan orang bisu yang kerasukan setan (Mat. 9:32-34).
Orang buta dan bisu yang kerasukan setan (Mat. 12:22-23; Luk. 11:14).
Pembebasan Maria Magdalena dari tujuh roh jahat. (Luk. 8:2).
Perempuan Siro-Fenisia yang anaknya kerasukan setan (Mrk.7:24-30; Mat.15:21-28).

Dalam mengusir roh jahat atau setan, Yesus tidak menggunakan teknik-teknik tertentu yang mungkin lazim dipergunakan waktu itu. Dia tidak berdoa, tidak melakukan gerak-gerak tertentu, tidak mengucapkan mantera tertentu, dan tidak menggunakan benda-benda tertentu. Yesus juga tidak mengusir setan atas nama seseorang seperti yang dilakukan orang (lih mis Kis. 16:18; 19:13). Yang diperbuat Yesus hanyalah membentak, menegor dengan keras, dan mengusir setan atau roh jahat yang merasuki seseorang.

Pengusiran setan menjadi bagian integral dari seluruh karya pelayanan Yesus yang mau membebaskan bangsa Israel dari segala penyakit dan kekuatan jahat yang mengakibatkan penderitaan dalam diri mereka. “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Mat. 19:28).Mukjizat Penyembuhan


Mukjizat penyembuhan termasuk karya Yesus yang mempunyai ragam variasi. Akan tetapi dengan hanya membaca kisah-kisah tersebut, kita tidak tahu persis penyakit apa saja yang sebenarnya disembuhkan oleh Yesus. Gambaran yang disampaikan oleh para penulis Injil ditentukan oleh situasi orang zaman itu yang belum mempunyai pengetahuan yang memadai untuk menentukan suatu penyakit. Di dalam Injil tidak ada medical record dari orang-orang yang menderita sakit dan disembuhkan oleh Yesus. Meskipun demikian, kita bisa menggolongkan mukjizat penyembuhan itu sebagai berikut:
Terdapat empat atau lima kisah mukjizat penyembuhan orang lumpuh (Mrk. 2:1-12; Yoh 5:1-9; Mat. 8:5-13), 
orang yang tangannya mati sebelah (Mrk. 3:1-6), 
perempuan yang bungkuk punggungnya (Luk. 13:10-17). Di sini mungkin masih ditambahkan apa yang dirumuskan secara umum dalam Matius 11:5 yang mengatakan, “..orang lumpuh berjalan.” Semua kisah itu berasal dari tradisi yang berbeda-beda.
Ada tiga kisah berbeda yang bersangkut-paut dengan penyembuhan orang buta (Mrk.10:46-52; Mrk. 8:22-26; Yoh. 9:1-47). Mungkin juga bisa ditambahkan rumusan umum, “orang buta melihat” (Mat.11:5).
Dua kasus orang kusta (Mrk. 1:40-45 par; Luk. 17:11-19).
Kasus-kasus yang hanya terjadi sekali: penyembuhan ibu mertua Petrus (Mrk. 1:29-31 par), perempuan yang sakit pendarahan (Mrk. 5:24-34 par), seorang yang sakit busung air (Luk. 14:1-6), seorang yang tuli dan gagap (Mrk. 7:31-37), hamba Imam Besar yang telinganya disembuhkan (Luk. 22:49-51).

Kalau kita memperhatikan banyaknya mukjizat penyembuhan yang dibuat oleh Yesus dan mempertimbangkan bahwa kisah-kisat itu sebenarnya berasal dari tradisi yang berbeda-beda, tidak bisa dikesampingkan kemungkinan bahwa semasa hidupNya, Yesus memang pernah melakukan tindakan-tindakan penyembuhan orang yang menderita sakit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”