Bolehkah Turut Menyebarkan SMS Doa Berantai?
Bolehkah Turut Menyebarkan SMS Doa Berantai?
Benarkah ajakan dalam
doa berantai tersebut? Bagaimana pandangan Gereja dengan doa berantai? Apakah
doa berantai ini dosa? Apakah doa rosario berantai di Lingkungan setiap Mei dan
Oktober itu dibenarkan?
Paulus – Ambarawa
Sdr Paulus dan para pembaca Salam
Damai yang terkasih. Dalam Gereja Katolik, doa merupakan
ungkapan iman-harapan-kasih akan Allah dengan perantaraan Kristus, yang
menandakan adanya relasi personal dan eklesial antara manusia/Gereja dengan
Allah. Itu berarti doa yang benar dan ajakan untuk berdoa semestinya bebas dari
ancaman yang menimbulkan ketakutan, sekaligus bukan tindakan yg
dilandasi pamrih. Sebab, sekalipun kita memohon
berkat, permohonan itu dasarnya adalah penyerahan diri pada kehendak
Allah.
Prinsip dasar doa ada pada hakikat iman, yakni
sebagai tanggapan atas perwahyuan atau pernyataan kasih Allah yabg begitu
besar. Gereja mengajarkan: kita beriman karena ada pewahyuan dan sebagai
tanggapan atas wahyu Allah. Demikian halnya doa sebagai ungkapan
iman, juga merupakan tanggapan atas kasih Allah yg isinya
iman-harapan-kasih kita kepada Allah.
Gereja tidak mempercayai Surat Berantai, SMS
Berantai, Email Berantai dll. Hal semacam ini memberikan gambaran yang sangat
salah tentang Tuhan. Doa berantai melalui sarana seperti surat, SMS,
email, dll, bukanlah doa. Doa berantai tentu bukan dosa. Tetapi membuat ancaman
dan mengajarkan pemahaman atau pemaknaan doa yang tidak tepat itu tidak
dibenarkan. Doa adalah ungkapan kasih, bukan keterpaksaan karena
diancam. Sedangkan Doa Rosario berantai bisa dilakukan, asal juga
jangan disertai ancaman yang menimbulkan ketakutan.
Tidak ada apapun yang dapat kita lakukan untuk
menerima kebaikan Tuhan. Yesus pernah berkata, "Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu..." (Mat 7: 7). Jadi tak ada syarat untuk meminta
sesuatu dari Tuhan.
Tidak ada yang salah dalam berdoa novena,
tetapi sangat buruk ketika kita mengatakan bahwa pada hari ke-4 atau
ke-5 ini akan terjadi mukjizat ini atau mukjizat itu.
Allah adalah kasih (1Yoh 4:8). Dia hanya
mengasihi kita. Maka kita tidak bisa memelintir tangan-Nya dengan doa berantai.
Dan yang lebih buruk lagi beberapa orang berpikir, jika mereka melanggarnya sesuatu
yang buruk akan terjadi. Ini adalah sebuah ketakutan. Dan rasa takut bukan ciri
orang beriman. Tidak ada rasa takut pada mereka yang berada dalam kasih Tuhan.
Bahkan sebenarnya kasih yang sempurna (dari Allah) mengusir semua ketakutan
(1Yoh 4:18).
Semoga kita
semakin tekun berdoa secara personal dan eklesial dalam masa prapaskah ini.
Berkah Dalem. #
Sumber:
Komentar
Posting Komentar