Gedung Gereja


Foto di sebelah menunjukkan gedung gereja katedral pada tahun 1990.
Arsitek gereja ialah seorang perwira zeni yang bernama swartbol. Setelah diselesaikan pondasi tembol perwira itu berangkat ke Eropa.
Penggantinya ialah S.Fischer,  seorang ahli pengairan. Tetapi beberapa kali dirombak pekerjaan karena ia tidak tahu banyak mengenai arsitektur gotik sebagaimana digambar Swartbol. 
Seorang cina bernama Thio A Tek menjadi pemborong dan pelaksana pekerjaan pembangunan. Pembangunan ditunda beberapa bulan karena rangka jendela dari besi tidak kunjung tiba dari Nederland. Tetapi akhirnya setelah kosijn besi tiba, langsung dipasang di lobang jendela yang sudah disiapkan lebih dulu dan waktu satu bulan gedung selesai, dengan menara kecil dari besi dan 20 menara mini sebagai perhiasan di pinggir atap. Pada tahun 1923, seorang dermawan Mr.Scharpff menghadiahkan tiga buah lonceng dan dipasang dimenara besi yang besar, disebelah selatan gereja.

PEMUGARAN GEREJA KATEDRAL PADA TAHUN 1939
Gereja Katedral mempunyai kapasitas tempat duduk sebanyak 200 buah. Itu tidak cukup lagi untuk menampung seluruh umat. Tambah lagi, sakristi terlalu kecil dan tidak ada kursi pengakuan dan altar samping. Oleh karena itu dibuat rencana untuk memperbesar dan memugar gedung gereja, dengan merombak tembok samping kiri dan kanan dan menambah sakristi di bagian belakang di belakang panggung imam. Yang agak sulit, ialah pembongkaran kedua tembok kiri dan kanan dan merobohkan empat pilar yang menopang tembok asli gedungnya. Waktu itu ada sebuah menara yang kecil di atas bubungan, rangkanya besi dan sudah amat berkarat.
Di samping gereja sebelah selatan ada pula satu menara besar dari besi di mana digantung tiga buah lonceng. Menaranya tidak estetis dan merusak pemandangan gedungnya. Itu juga maka dibongkar. Nah, dengan bekerjasama yang baik antara Pastor dan CMS (Celebes Missic Steunfonds) seluruh pekerjaan diselesaikan dalam waktu kurang satu tahun.
Menara besi dibongkar dan didirikan menara baru yang langsung bersambung denganpintu masuk. Ruang sakristi dikerjakan sampai tuntas, ditambahkan dua kursi pengakuan di bagian belakang dan dua altar samping di bagian depan.
Renovasi selesai dalam waktu satu tahun dan Paska tahun 1940 dirayakan dalam gedung yang telah dipugar itu.

PEMBOMAN BESAR MERUSAK BAGIAN DEPAN DI BELAKANG ALTAR
Tanggal 9 Oktober 1943, kota Ujung Pandang dibom oleh tentara sekutu dan satu bom yang cukup kuat jatuh kira-kira 10 meter lewat gedung Katedral, sebelum barat. Di mana sekarang gedung kantor baru Keuskupan.
Akibatnya : jendela warna di belakang altar rusak besar dan atap bocor. Terpaksa lobang jendela di belakang altar ditutup dengan batu dan ketiga – tiganya menyatu dengan tembok.
Perbaikan kerusakan itu berlangsung agak lambat, karena sulit dapatkan barang. Tetapi satu keuntungan : ada seorang dermawan yang menghadiahkan kaca warna yang bagus untuk jendela – jendela samping kiri, kanan. Kaca warna jendela itu memberi suasana khas kepada Katedral.

PEMBUATAN PLAFON BARU DAN BALKON BARU
Pada tahun 1978 plafon seng diganti dengan plafon dari teak – wood. Dan pada tahun 1984 balkonlah yang diganti dan diperbesar, sampai bisa muat 120 orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Hari Raya yang disamakan dengan Hari Minggu

Apakah makna orang Katolik memasang lilin di depan Patung Yesus atau Maria?

“DIPERLENGKAPI UNTUK SALING MELENGKAPI DI TENGAH KEANEKARAGAMAN”