oleh: St. Yohanes Maria Vianney Ketamakan adalah cinta yang berlebihan akan barang-barang duniawi. Ya, anak-anakku, ketamakan adalah cinta yang tak-teratur, cinta yang fatal, yang membuat kita lupa akan Allah yang baik, doa, sakramen-sakramen, karena kita mencintai barang-barang dunia ini - emas dan perak dan harta milik. Seorang yang tamak adalah bagaikan seekor babi, yang mencari makanannya dalam lumpur, tanpa peduli darimana makanan itu berasal. Membungkuk ke tanah, ia tidak memikirkan yang lain selain dari bumi; ia tak lagi memandang ke surga, kebahagiannya sudah tak lagi di sana. Seorang yang tamak tak melakukan suatupun yang baik hingga sesudah akhir hayatnya. Lihatlah, betapa rakus ia mengumpulkan harta kekayaan, betapa dengan penuh hasrat ia menyimpannya, betapa berduka ia apabila ia kehilangannya. Di tengah-tengah kekayaannya, ia tidak menikmatinya; ia, seolah, tercebur ke dalam sungai, namun mati kehausan; berbaring di atas timbunan jagung, namun mati kelaparan; ia ...