Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Menjadi Terang bagi Hidup Bersama

Gambar
Apa yang akan terjadi kalau dunia sekeliling Anda gelap gulita? Apa yang akan Anda lakukan? Tentu saja Anda akan menghidupkan lampu yang ada di dekat Anda. Dengan demikian, tidak terjadi lagi kegelapan di sekitar Anda. Pelita atau lampu bukan sesuatu yang asing dalam hidup kita sehari-hari. Pelita adalah salah satu alat yang penting untuk penerangan pada zaman dulu. Pelita mampu memberi cahaya, jika didukung oleh minyak dan sumbu yang dibakar oleh api. Dalam perkembanganya, alat penerang itu menjadi semakin canggih dengan ditemukannya listrik dan bola lampu. Namun fungsinya tetap sama, yakni memberi terang, menghalau kegelapan. Pelita sangat akrab dalam kehidupan ini. Pelita berada di gantang atau tempat untuk meletakkan pelita. Apa yang dapat kita pelajari dari pelita bagi hidup ini? Ternyata begitu dekatnya hidup kita dengan pelita. Kedekataan itu membantu kita untuk memahami fungsinya. Yang terpenting adalah kita dapat belajar dari fungsi pelita itu bagi hidup ini. Mar

SURAT GEMBALA TINDAKLANJUT HASIL SINODE KAMS 2012

Gambar
Kepada para Pastor, Biarawan-Biarawati dan segenap Umat beriman Katolik Keuskupan Agung Makassar! Salam sejahtera dala Kristus Yesus Tuhan kita, yang dating “untuk MELAYANI dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk. 10:54). Sinode Diosesan ke-2 Keuskupan Agung Makassar telah berlangsung dari 27-31 Mei 2012 di Makassar. Sinode ini, sebagaimana yang kita tahun, diadakan dalam rangka perayaan 75 tahun usia Gereja lokal kita ini. Sinode telah berjalan lancar dan sukses.  Kita percaya, ini terjadi karena Roh Tuhan  sendiri yang berkarya. Ternyata Tuhan mengabulkan ‘Doa Persiapan Sinode’, yang dipanjatkan seluruh umat KAMS setiap minggu sejak awal tahun 2011 sampai pelaksanaan Sinode.  Tanpa disadari sebelumnya, ternyata hari pembukaan sidang Sinode tersebut, 27 Mei 2012, adalah Hari Raya Pentakosta. Bukanlah Pentakosta adalah Hari Kelahiran Gereja? Di HUT-nya yang ke-75, rupanya Tuhan berkehebdak memberi kelahiran baru bagi Gereja lokal KAMS lewat penyelen

Santo Hilarius, Uskup dan Pujangga Gereja

Gambar
Hilarius lahir di Gallia Selatan (sekarang Prancis). Semenjak kecil, ia dididik dengan tata cara kekafiran yang tidak mengenal adat istiadat Kristen. Pada usia setengah baya, ia bertobat dan masuk ke pangkuan Gereja Kudus bersama anak dan istrinya, berkat kebiasaannya membawa buku - buku rohani dan Kitab suci.  Hilarius, seorang yang saleh, pandai dan bijaksana. Karena bakatnya ini, ia ditabhiskan menjadi imam, selanj utnya diangkat sebagai Uskup kota asalnya, Poiters (baca: pwatie Pada masa kepemimpinannya, bidaah Arianisme semakin menghebat. Tugas para Uskup Ortodoks menjadi semakin berat. Meskipun demikian, Uskup Hilarius tetap menjadi pembela iman yang benar. Oleh karena itu, ia ditangkap dan dihadapkan kepada Kaisar Konstansius. Ia dibuang ke Phrygia. Selama tiga tahun, ia hidup dipengasingan. Disana ia memanfaatkan waktunya untuk menulis bukunya yang termasyur mengenai Tritunggal MahaKudus.  Walaupun dibuang, namun ia tidak pernah membiarkan para Arian merajalela de

Sakramen Baptis dalam Gereja Katolik sekali untuk selamanya

Gambar
Sebagaimana setiap orang yang telah dilahirkan tidak bisa masuk kembali ke dalam rahim ibunya, demikian pula mereka yang sudah dibaptis. Sekali dibaptis, selamanya Katolik; tidak terbatalkan. Bagi orang Katolik kematian justru melahirkannya kembali, yakni lahir ke dalam hidup abadi. Sakramen Baptis membawa konsekuensi positif dan membahagiakan baik untuk hidup di dunia maupun setelah kematian. Kelahiran Baru Sakramen Baptis mempunyai beberapa makna, Pertama, dibaptis berarti dilahirkan kembali dalam Allah (Yoh 3:3). Ini juga bermakna ditenggelamkan dalam wafat dan kebangkitan Kristus (Rm 3:3-4) supaya bisa mengambil bagian dalam hidup dan kemuliaan Yesus Kristus (KGK, 1227). Dengan demikian semua orang yang dibaptis menjadi bagian dari Gereja, tubuh mistik Kristus.  Kedua, Sakramen Baptis membuka pintu untuk masuk ke persatuan penuh dengan Yesus Kristus dan Gereja-Nya dalam Sakramen-sakramen lain, terutama Krisma dan Ekaristi (bdk. KGK, 1229-1233). Karena itu, hanya mereka y