Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Inkulturasi Budaya Popular untuk Ekaristi Kaum Muda

Gambar
Ekaristi Kaum Muda (EKM) seringkali dicirikan dengan beberapa bentuk yang mengundang tanda tanya, seperti: musik pop ‘pasaran’ tanpa ayat suci,  modern dance  dengan hentakan band pembawa persembahan, atau potongan video klip iklan sebagai pembuka Liturgi Sabda. Ada banyak pihak yang prihatin dengan bentuk EKM macam ini karena simbol budaya popular yang terlihat hura-hura ini dianggap menodai kesucian Ekaristi dan tak membawa umat muda dalam persatuan dengan Allah. Benarkah demikian?  Konsili Vatikan II menyerukan agar Gereja selalu berusaha menanggapi tanda-tanda zaman dan menafsirkannya dengan cahaya Injil agar dapat menjawab pertanyaan orang zaman sekarang tentang makna hidupnya ( Gaudium et Spes  [GS], 4). Seruan ini menjadi kesempatan agar kita maju, berdialog, menanggapi dan menafsirkan juga budaya popular – salah satu tanda zaman yang paling diperhatikan Bapa Suci saat bertemu dengan orang muda – dalam cahaya Injil. Bentuk budaya ini sendiri sangat dekat dan telah menj

HARAPAN

Gambar
Hari Minggu Biasa XII Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembaptis Pastor Sani Saliwardaya, MSC Hari ini bersama seluruh Gereja, kita merayakan Hari Kelahiran Yohanes Pembaptis. Kelahiran Yohanes Pembaptis sangat penting dalam seluruh rangkaian Rencana Keselamatan Allah bagi manusia, sehingga St. Agustinus berpendapat bahwa perayaan Kelahiran Yohanes Pembaptis semestinya diperingati seperi perayaan Kelahiran Yesus. “Kita merayakan kelahiran Yohanes seperti kita merayakan Kelahiran Yesus. Tidak ada leluhur yang diperingati begitu mulia”. Kisah Kelahiran Yohanes diceritakan dalam Kitab Suci secara ajaib, dalam arti sarat dengan campur Tangan Ilahi dan pesan-pesan Keselamatan. Orang tuanya, Zakharia adalah seorang imam dari keturunan Abia, dan Elizabet dari keturunan Harun (bdk. Luk. 1:5). Keduanya adalah orang-orang saleh dan benar di hadapan Tuhan. “Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat” (Luk. 1:6).

MEMERINTAH DENGAN KETAATAN.

Gambar
Pada abad kesebelas, Raja Henry III dari Bavaria mulai jenuh dengan kehidupan di istana dan tekanan-tekanan sebagai seorang raja. Ia akhirnya melamar kepada Pryor Richard di sebuah biara lokal dan meminta agar dirinya diterima sebagai anggota biara tersebut. Raja Henry ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan menjadi seorang biarawan. “Ya, Raja,” kata Pryor Richard, “Apakah Anda memahami bahwa Anda harus berjanji untuk taat di sini? Itu akan sulit bagi Anda karena Anda adalah seorang raja.” “Saya paham,” jawab Raja Henry. “Sisa hidup saya, saya akan taat kepada Anda, sebagaimana Kristus memimpin Anda.” “Kalau demikian saya akan memberitahukan kepada Anda apa yang harus Anda lakukan,” kata Pryor Richard. “Kembalilah ke tahta Anda dan layanilah dengan setia dimana Allah telah menempatkan Anda.” Ketika akhirnya Raja Henry III menutup usia, suatu pernyataan ditulis: “Raja telah belajar untuk berkuasa melalui ketaatan.” Seberapa sering kita seperti Raja Henr

Mengapa kamu begitu takut dan tidak percaya?

Gambar
Mengapa kami begitu takut dan tidak percaya?” Ini merupakan teguran yang keras kepada kita semua yang begitu takut dan tidak percaya kepada Yesus. Kisah ini bermula ketika Yesus dan para muird-Nya barada di tengah-tengah danau. Yesus mengajak mereka untuk bertolak ke danau yang lebih dalam. Namun tibat-tiba terjadi angin kencang dan menghempaskan perahu-perahu yang ada di situ termasuk perahu di mana Yesus dan para murid-Nya berada. Karena kondisi yang menakutkan, maka para murid berteriak kepada Gurunya dan membangunkan-Nya. Yesus yang kala itu istirahat menegur mereka, mengapa kamu begitu takut dan tidak percaya. Teguran Yesus tentu mempunyai makna yang dalam dan luas. Teguran itu juga ditujukan kepada kita. Artinya kalau hidup kita bergantung kepada Yesus, maka Yesus akan menolongnya. Dalam arti lain, bahwa Yesus yang oleh banyak orang hanya dianggap sebagai orang biasa, tetapi mempunyai kuasa yang luar biasa. Bagaimana tidak kuasa. Angin ribut saja takluk kepada Sab

Jadwal Kegiatan Pesta Paroki Katedral Makassar 2012

Gambar

Mukjizat Kerajaan Allah

Gambar
Hari Minggu Biasa XI P. Paulus Tongli, Pr Inspirasi Bacaan: Markus 4:26-34  Petani mengharapkan mukjijat panenan Perumpamaan dalam bacaan injil hari ini berceritera tentang seorang petani, yang menabur, melaksanakan pekerjaannya, tidur, bangun, suatu irama hidup yang berlangsung berulang-ulang. Itulah hidup harian dengan tantangan dan urusannya. Setelah suatu waktu tertentu terjadilah sesuatu yang luar biasa. Bumi memberikan buah. Tidak ada penjelasan untuk hal itu, selain daripada urutan kejadian dari tindakan menabur ke tindakan menuai buah. Mula-mula orang hanya dapat melihat tunas, kemudian bulir-bulir buah dan akhirnya biji-biji gandum/padi yang siap dikonsumsi. Suatu mukjijat telah terjadi: dari biji benih, tanpa dapat dijelaskan, muncullah panenan. Setiap tahun terjadi proses yang sama: menabur – bertunas – bertumbuh – berbuah – memanen. Setiap tahun muncul mukjijat. Petani menyerahkan penjelasan akan mukjijat itu kepada alam: dengan sendirinya, secara alamiah. Setiap

Bola-bola Golf Dalam Toples

Gambar
Seorang professor berdiri di depan mata kuliah filsafat dan menaruh beberapa barang di atas mejanya. Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples kosong bekas mayonaise yang besar dan mulai mengisinya dengan bola-bola golf. Kemudian dia berpaling kepada pada para muridnya dan bertanya: “Apakah toples itu sudah penuh?”. Para mahasiswa pun menyetujuinya. Kemudian professor mengambil sekotak batu kerikil dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang-guncang toples itu dengan ringan, sehingga batu-batu kerikil melesak masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf. Kemudian dia bertanya lagi kepada para muridnya apakah menurut mereka toples itu sudah penuh. Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh. Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples yang sama dan mengguncang-guncangkannya lagi … Tentu saja pasir itu menutup semua celah yang masih kosong. Sang Profesor sekali lagi bertanya apak

Biji Sesawi

Gambar
Dua puluh lima anak-anak sekolah bersama dengan guru mereka pergi ke Washington D.C. untuk melihat Gedung Putih. Ketika mereka kembali ke kelas, guru itu menyuruh setiap murid untuk menulis sebuah karangan singkat tentang tamasya ke Gedung Putih. Dua puluh lima karangan merefleksikan dua puluh lima aspek tempat tinggal kepresidenan. Satu anak menulis, "Gedung Putih adalah seperti ini," diikuti dengan penjelasan mengenai ciri yang paling relevan menurut penglihatan mereka. Anak yang lain menggunakan pendahuluan yang sarna di dalam karangannya, tetapi menggambarkan perspektif Gedung Putih secara keseluruhan dengan cara yang berbeda-beda,  Yesus memberitahu murid-murid-Nya karakteristik Kerajaan Allah yang banyak. Dia menjelaskan segi individual dari peraturan Kerajaan Allah melalui perumpamaan-perumpamaan. Jadi Dia memperkenalkan perumpamaan-Nya dengan frasa: "Kerajaan Allah adalah seperti .... "  Perumpamaan tentang biji sesawi sangat kontras dengan perum

Indonesian Youth Day 2012 (IYD 2012).

Gambar
Minggu, 10 Juni 2012  Di hadapan 62 Krismawan/wati dan umat Paroki Katedral, Bapa Uskup John, Liku Ada’, Pr (Uskup KAMS) memberkati dan memperkenalkan Salib Indonesian Youth Day 2012 (IYD 2012).  Salib ini nantinya akan dibawa ke Salib Indonesian Youth Day 2012. Rencananya Salib ini akan di bawa keliling ke paroki-paroki yang ada di Keuskupan Agung Makassar.  Dengan mempertimbangkan ciri-ciri dan kebutuhan OMK Indonesia yang khas dan begitu kompleks di zaman kini serta mutlak membutuhkan pendampingan iman, para Uskup Indonesia yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) saat sidangnya pada Oktober 2010, telah menyetujui diadakan acara bersama bagi Orang Muda Katolik Indonesia pada tingkat nasional, yang disebut Indonesian Youth Day (IYD) pada 2012.  Mau tahu tujuan IYD 2012?  klik disini saja   Tujuan IYD Siapa aja ya yang diajak? bisa dilihat disini   Sasaran Peserta IYD Mau tahu bentuk acaranya? nih… Konsep Kegiatan IYD Dan seperti inilah  

HIDUP EKARISTIS : DARI ALTAR MENUJU LATAR

Gambar
Hari Raya  Tubuh & Darah P. Sani Saliwardaya, MSC Kel. 24:3-8; Ibr. 9:11-18; Mrk. 14:12-16, 22-26 Hari ini, bersama seluruh Gereja, kita merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Hari Raya ini senantiasa dikaitkan dengan Perayaan Ekaristi: Perayaan Syukur Agung yang dengannya Gereja memperingati dan mengenang Yesus Kristus yang telah mempersembahkan hidup-Nya demi keselamatan umat manusia. Perayaan Ekaristi itu sendiri bisa dikatakan merupakan penyempurnaan dari Perayaan Syukur bangsa Israel, Hari Raya Roti Tak Beragi. Dalam Injil MInggu ini dikatakan demikian. “Pada hari pertama dari Hari Raya Roti Tak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus, ‘Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?”. Hari Raya Roti Tak Beragi asal usulnya merupakan Hari Raya yang berhubungan dengan dunia pertanian, dan berbeda dengan Hari Raya Paskah. Roti Tak Beragi itu sendiri, yang dipandang seba

Bunyi yang Punya Arti

Gambar
Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi rebut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu. Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, “Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?” Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, “Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?” “Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya.” Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, “Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?” Kata orang desa itu, “Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi

Pesta Paroki Katedral 2012

Gambar

Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus

Gambar
Setiap tahun Gereja merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus.Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus jatuh pada hari Jumat sesudah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Pada tahun ini Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus jatuh pada tanggal 15 juni 2012 Mengapa kita merayakan  Hati Yesus yang Mahakudus?   Kita merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus karena Hati Yesus melambangkan kasih-Nya yang begitu besar  bagi umat manusia. Pada tahun 1675, Yesus menampakkan diri kepada St. Maria Margareta Maria Alacoque dan menunjukkan Hati-Nya yang penuh belaskasihan itu berdarah. Yesus menyatakan kerinduan hati-Nya akan kasih umat-Nya dan menunjukkan Hati-Nya yang Mahakudus yang penuh cinta dan belaskasihan serta  penyelamatan. Karena itu, Tuhan menetapkan hari Jumat setelah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus sebagai hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus dan meminta Margereta untuk menghormati Hati-Nya Yang Mahakudus  dengan menerima komuni kudus setiap Jumat Pertama dalam bulan selama

Hari RayaTubuh & Darah Kristus

Gambar
Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, saya tertarik dengan sesuatu yang saya dapatkan pada Ekaristi di gereja. Ada satu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, mengapa Yesus memberikan perumpamaan tentang diri-Nya sebagai tubuh dan darah yang dapat dimakan dan diminum oleh manusia? Banyak sekali perumpamaan yang sudah diajarkan oleh Yesus kepada para murid, dari perumpamaan yang mudah ditafsirkan hingga yang sulit sekali ditafsirkan oleh para murid. Di penghujung karya-Nya di bumi, Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai tubuh dan darah yang disimbolkan dalam roti dan anggur pada perjamuan terakhir. Saya bertanya-tanya dalam hati, mengapa harus demikian? Kok tidak *misalkan* wajah atau rambut atau jantung atau hati atau otak, melainkan secara sederhana: tubuh dan darah. Inilah yang menjadi misteri kehidupan rohani kita, yaitu Ekaristi menjadi puncak dari keutamaan hidup kita. Secara simbolik, dengan menyantap roti dan anggur bersama dalam sebuah perjamuan: jika kita mengha

Persiapan Komuni Pertama

Gambar